webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
413 Chs

Chapter 3: Laundry Day

"Aku penasaran apa para Ambawak di bawah bisa melihat kita di atas sini."

Begitu pemuda Nefret pergi, Costancia lekas menengok ke bawah melalui kaca yang tersuguh di ruangan ini.

"Mereka bisa melihat segala hal yang tertempel ke tanah hingga ribuan kilometer, pasti mereka tahu akan segala hal yang ada di markas ini."

Jawab Gumara.

"Tapi apa mereka bisa melihat semua itu?"

Tanya Costancia, dengan senyuman yang menandakan ia tengah berteori.

"Maksudmu?"

"Ada banyak sekali orang dan barang di tempat besar ini, tentu mereka bisa meihat semuanya tapi untuk mengetahui suatu detail, bukankah mereka harus fokus pada satu hal?"

"Ah… kamu benar juga, seperti melihat ratusan ribu kata sekaligus di dinding, kita hanya bisa tahu akan seluruh isinya jika menghabiskan waktu membaca semuanya."

"Jadi dengan kata lain, mereka yang mau melihat kita harus memfokuskan penglihatan mereka ke kamar ini bukan?"

"Iya sih… tapi tetap saja mereka bisa melihat ke sini."

"Hehe~"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com