webnovel

Anti Sosial

Laras itu gadis biasa, tidak suka basa-basi dan pendiam setengah mati, bergerak bagaikan robot dengan pandangan sayu dan mulut terkatup. Rafan adalah Bos yang sangat disiplin, bermulut pedas dengan wajah tidak merasa bersalah, seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan, kedua matanya mengalami kebutaan. Meski begitu, tidak pernah terlihat raut kesedihan di wajah tampannya, Seno bahkan sampai bingung karena Bos nya malah semakin gila kerja setelah keluar dari rumah sakit, bahkan Dia tidak sama sekali melupakan Hobinya yang suka memecat orang jika di rasa orang itu sudah tidak pantas untuk berkerja di perusahaannya. Rafan membutuhkan Sekertaris Baru, tidak masalah lelaki atau perempuan, asalkan bisa bekerja dengan benar. Seno pusing sekali mendengar ucapan Rafan, tidak bisa berpikir atau mencari ditengah pekerjaannya yang menempuk, Hingga Seno melihat Laras di ruang pentry sedang membuat kopi hitam untuk dirinya. "Apa dia saja ya ?" gumam Seno dengan sorot mata terus menatap Laras. Setelah membaca cerita ini dan masih ada rasa penasaran dalam benak kalian, aku sarankan untuk membaca kembali ceritaku yang berjudul I Missing You yang menjadi lanjutan cerita dari cerita ini, terimakasih.

Dina_Nurjanah_7988 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
192 Chs

Teriakan Ririn

"Iya Mas iya... Bawel"

"Apa ?!" tanyanya galak dengan pelototan mata yang bukan membuat Laras takut tapi malah tersenyum bodoh.

"Iya Mas iya, pokoknya iya"

Tejo terkekeh geli melihat tingkah kedua majikannya itu lalu menuntun Rafan berjalan keluar dari kamar untuk menemui tamu ayahnya.

"Papah di mana ?" tanya Rafan pada Tejo, keduanya kini tengah menuruni anak tangga.

"Ke ruangan kerja Bapak, Mas. Soalnya beliau ada di sana"

Sebenarnya siapa tamu ayahnya itu dan kenapa dia harus ikut juga menyambut tamunya yang bahkan mungkin dia tidak kenal.

Klek... Tejo segera membuka pintu ruang kerja milik Nareswara, mempersilahkan Rafan untuk masuk kedalam.

"Wah akhirnya datang juga, apa kabar Pak Rafan ?"

Rafan terdiam dengan tatapan yang terlihat sedikit kaget begitu ia mendengar suara pria yang dia kenal menyambut kedatangannya.

Vano... Ini suara Vano, mau apa dia kesini?!

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com