Setelah Sinta selesai berarum jeram bersama dengan Arya, Sinta bersama Arya berjalan - jalan menghabiskan waktu sore kulineran disepanjang jalan. Bagi Arya ini adalah moment yang sejak dulu diinginkannya, berjalan - jalan sore bersama adik atau kakaknya. Namun sudah lama sejak Mawar bekerja ia Tak bisa melakukannya lagi. Dan untuk sang adik Lili, tentu saja Arya tidak berani mengajaknya, karena Lili selalu bersama mamanya ke mall dan lain - lain.
"dek, kamu mau makan bakso Paling pedas ndak?" Tanya Arya pada Sinta yang sedang makan sostel . Sinta mengangguk dengan Mata berbinar . " tentu, ayok bang Kita kesana, nanti Kita tanding siapa diantara Kita yang bakal menang" tantang Sinta. Tentu saja Arya merasa tertantang dengan ucapan sang adek."kamu bakal tahu kalau abangmu ini yang Paling Jago" sombong Arya yang disambut gelak tawa keduanya.
Dengan segera mereka duduk di warung bakso dan memesan bakso dengan pedas level yang Paling tinggi. Air liur mereka sudah akan menetes begitu bakso datang." 1 2 3 mulai" ucap mereka bersama Dan memulai makan.
Namun barun1 suap Sinta langsung menghentikan makannya. "abang,maaf Sinta lupa tidak boleh makan pedas" kata Sinta sedih. Arya yang mendengarnya sontak terkejut Dan menghentikan makannya. 'bodoh, kenapa aku malah lupa' batin Arya. " tidak masalah, biar abang yang makan semuanya"ucap Arya kembali makan. " wah...abang memang hebat" puji Sinta.
saat Sinta sedang menemani sang abang makan, tampak seseorang yang dikenalnya masuk ke warung tersebut. Dan tidak berapa lama Mata mereka saling bertemu. hingga teriakan menghentikan acara saling tatap itu.
"kakak...." teriak Romeo sambil berlari memeluk Sinta. Karena sang adik yang berteriak Dan berlari, akhirnya Rama juga ikut bergabung bersama mereka. "apa kabar" Sapa Rama datar. "bro....silah - silah....duduk bareng kami" ucap Arya dengan wajah penuh keringat karena kepedesan.
"kakak,ndak makan kah? kakak tidak punya uang ya? biar Romi traktir" Tanya sekaligus tawarr romeo. "kakak ,tidak tahan pedas...wkwkkw" jawab Arya diikuti tawanya."kakak jangan khawatir, kak Rama juga tidak suka makan pedas kok, jadi Ada temennya" ejek Romeo sambil tos dengan Arya.
sore itu mereka berempat makan dengan gembira, bahkan setelahnya mereka ke game center bersama. Karena kebersamaan itu, Sinta lebih banyak cemberut, karena selalu menjadi Bahan ejekan mereka bertiga.
"kalau kakak menikah sama aku, Kita pasti bahagia banget ya kak" kata Romeo sambil tersenyum lucu. "dia tidak suka kau bocah" kata Arya sambil menjitak kepala Romeo. mendengar pembicaraan mereka Rama tersenyum mendengarnya. Merangkulkan tangannya ke bahu Sinta, Rama berkata. " kakak akan sukanya sama kakakmu yang Paling ganteng ini, jadi kakak akan menikah dengan kak Rama" ucap Rama mengoda sang adik. Tapi perkataan Dan perbuatannya mendapat amukan dari Arya juga Romeo.
"jauhkan tanganmu dari bahu adikku" Amuk Arya sambil menarik tangan Rama. "hahhahha" Rama tertawa girang.
Andai saja Rama meneh Dan melihat wajah merah padam gadis yang tadi dirangkulnya, entah apa yang akan Rama pikirkan.
Romeo Dan Sinta sedang berkeliling membeli snak, sementara kedua pria yang mereka tinggalkan sedang dalam perbincangan serius.
"Sinta adalah adikku, adik yang baru kutemui lagi 3 tahun yang lalu" ucap Arya pada Rama."apa maksudmu menceritakan tentang ini?" Tanya Rama datar seperti biasa. "jika kamu memang akan menjadi adik iparku, aku ingin kau untuk selalu bahagiakan dia, jangan pernah sakiti dia, apa kau sanggup melakukannya" ucap Arya serius. " aku tidak bisa menjanjikan apapun padamu"ucap Rama cuek.
Arya terdiam dalam kegeraman hatinya. Bagaimana mungkin papanya menyerahkan adiknya pada pria dingin seperti Rama, bagaimana mungkin adiknya akan bahagia.
'Pokoknya aku harus meminta papa membatalkannya' batin Arya penuh tekat.
Sinta Dan Romeo datang menghampiri dengan tangan yang membawa snack. "bang, ini Romi belikan untuk abang" ucap Romeo sambil menyerahkan minuman pada Arya. Diterimanya minuman itu dan memeluk Romeo sebentar. "wah...terima kasih ya,ganteng" kata Arya penuh puji. Yang dipuji langsung berblusing ria. Rama menatap interaksi mereka dalam diam. jarak dia juga adiknya sangatlah jauh, jadi dirinya tidak terlalu akrab dengan sang adik, namun Rama tidak mengerti kenapa Arya yang hanya beberapa tahun dibawahnya bisa sebegitu akrab dengan Romeo sang adik.
Mereka memutuskan untuk pulang setelah makan malam bersama. mereka berpisah dengan drama Romeo Dan Sinta. "sampai jumpa" ucap Rama yang entah mengapa membuat Sinta deg degan.