webnovel

Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

Tong Lele tahu, kalau Mo Lisi sedang berusaha membujuknya lewat makanan ringan. Dengan begitu, sementara waktu Mo Lisi bisa memanfaatkan waktunya lebih lama lagi bersama ibunya. "Hei Mo Lisi, kamu kira aku belum pernah melihat dunia luar? Sebagus-bagusnya buah, tidak akan sebagus mamiku. Ckckck… dasar bocah jelek!" katanya di telepon sebelum lanjut memakan buahnya. 

Saat Tong Lele baru selesai berbicara, dia melihat Mo Qijue berjalan kearahnya, "Sudah dulu bicaranya, papi anehmu muncul lagi. Aku mau pergi melihatnya dulu." katanya. Setelah selesai berbicara, tanpa menunggu Mo Lisi menjawab dia langsung menutup teleponnya.

Kemudian Tong Lele menghampiri ayahnya, kemudian langsung menuju ke pangkuannya, "Papi, apakah papi kehilangan sesuatu? Orang tampan dan imut sepertiku akan membantu menemukannya! Selama papi mau membayar, semuanya akan bisa kutemukan! Satu jamnya cukup bayar 10.000 yuan saja, hemat biaya bukan?" katanya seperti sedang menawarkan bisnis.

Mo Qijue sangat jengkel melihat Tong Lele yang begitu nakal, dengan wajahnya yang dingin dia lalu mengerutkan keningnya, "Siapa guru yang mengajarimu berbicara omong kosong seperti itu?" tanyanya.

Tong Lele kemudian melompat dari pangkuan Mo Qijue, sambil berpura akan berlutut kepadanya, "Apakah papi ingin memecat guru itu? Saat ini wajah papi begitu muram, apa karena… papi sudah ditolak oleh seorang wanita? Aku tahu, kalau papi adalah laki-laki yang dingin. Jadi ketika pergi keluar, pasti papi tidak akan bisa mengundang perhatian wanita. Kalau tidak, bagaimana mungkin papi begitu lama sendirian?" tanyanya.

Mendengarkan itu membuat Mo Qijue sangat geram, "Mo Lisi!!!" bentaknya.

Tong Lele langsung mundur beberapa langkah, lalu dengan wajah mengejek dia mengatakan, "Wekk... papi jomblo… hahaha" 

Mo Qijue hanya melihat dengan diam, sambil memasang wajah dingin, dia merasa kalau Mo Lisi semakin nakal dan semakin keterlaluan. Lalu dia berpikir, sepertinya dia harus meluangkan waktu untuk mengajarkan tata krama pada anaknya itu.

Mengatakan bahwa aku adalah seorang jomblo! Apakah pantas seorang anak mengatakan hal seperti ini kepada ayahnya? batin Mo Qijue. Dia merasa kalau sepertinya, perilaku jelek anaknya ini adalah warisan dari ibunya. Kemudian, dia kembali teringat pada pertemuannya dengan Tong Jiumo, yang sekarang telah menjadi koki kelas dunia. Setelah sekian lama, ini adalah pertama kalinya dia melihat Tong Jiumo lagi.

Jika tidak tahu seperti apa masa lalunya, Mo Qijue pasti akan merasa benar-benar tertipu dengan wajah Tong Jiumo yang sekarang. Menurutnya, seseorang yang memiliki penampilan luar yang menarik, belum tentu kalau hatinya akan baik juga, contohnya adalah wanita ular seperti Tong Jiumo itu.

Tong Lele pergi ke dapur karena perutnya kelaparan, tapi dia sangat tidak nafsu untuk makan. Tapi kalau tidak makan, dia bisa mati kelaparan, dan tidak akan bisa kembali menemui ibunya. Lalu, hal ini tentu saja secara otomatis akan mengabulkan harapan Mo Lisi.

Setelah makan dengan kenyang, kemudian Tong Lele berjalan didepan Mo Qijue, "Papi coba dengarkan aku, hari ini papi pergi ke pameran makanan, kan? Apa yang papi lakukan? Apakah mencari wanita? Papi, kuberitahu ya, cara menarik perhatian seorang wanita, tidak cukup hanya mengandalkan tampang saja!" katanya. Apalagi mamiku, dia tidak akan terpesona hanya karena wajah seseorang! batinnya.

Tong Lele berkata seperti itu, karena dia mendengar dari Mo Lisi bahwa sepertinya ibu dan ayahnya bertemu. Jadi, dia ingin tahu apakah Mo Qijue berbuat tidak baik kepada ibunya. Jika Mo Qijue benar-benar berbuat tidak baik, membuatnya memutuskan, akan mengajari ayahnya bagaimana cara menyikapinya.

"Apakah wanita itu cantik?" tanya Tong Lele.

"Jelek" jawab Mo Qijue singkat dengan nada dingin.

"Jelek?" tanya Tong Lele tidak percaya.

Tong Lele kemudian berpikir, apakah wanita yang ditemui oleh Mo Qijue benar-benar ibunya. Jadi, ketika di inggris ibunya telah memenangkan kejuaraan sebagai wanita Tiongkok tercantik, bahkan dia bertahan lama dengan gelarnya itu.

Tong Lele dengan marah langsung mengambil ponselnya, lalu membuka foto dan memperlihatkannya pada Mo Qijue. "Papi, lihatlah papi. Wanita secantik ini kenapa papi bilang jelek? Apakah karena papi terlalu lama melajang, jadi membuat papi tidak paham masalah kecantikan?" tanyanya dengan marah.

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau hari ini aku bertemu dengan wanita ini? Dan foto ini, dari mana kamu mendapatkannya?" Tanya Mo Qijue sambil melihat foto tersebut. Saat melihat foto Tong Jiumo, ekspresi wajahnya seketika itu terlihat suram...