webnovel

Anka: Love Is Not Over

"Buat kamu sadar kalau aku ada di hadapan kamu itu susah!" ujar Caca misuh-misuh di depan seorang laki-laki berseragam SMA yang berwajah datar itu. "Ih Anka! Ngomong dong! Aku tahu kamu belum bisa move on dari Nabila, tapi please... Hargain aku yang selalu ada untuk kamu!" "You're not important to me." balas Anka tidak berperasaan.

Kelly_Amanda · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
212 Chs

Mencoba Melawan

•note : semakin sering kamu mengalah, semakin sering kamu pasrah. Maka akan semakin lemah dirimu. Kadang ada kalanya kita harus melawan, berpendapat dan berkata 'tidak' untuk hal yang memang tidak bisa kita terima.

Sekitar pukul 8 malam, 2 keluarga sudah berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama.

Kedua keluarga itu adalah keluarga Anka dan Keluarga Sandy. Mereka tertawa bersama karena lelucon yang entahlah, hanya Anka yang tidak tertarik dengan lelucon basi mereka.

"Gimana kalau Sandy sudah lulus sekolah nanti, langsung kita nikahkan saja mereka?" usul ibu Sandy tiba-tiba.

Saputra mengangguk setuju, "ide bagus!"

Mungkin yang terlihat jelas tidak menikmati acara makan malam bersama itu, Anka dan ibunya. Keduanya hanya menyimak apa yang di obrolkan oleh Saputra, kedua orangtuanya Sandy, dan gadis itu.

"Menurut kamu gimana, An?" tanya papanya Sandy.

"Saya nggak mau!" tolak Anka tanpa pikir panjang.

Saputra menendang tulang kering kaki anak sematawayangnya itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com