webnovel

Anka: Love Is Not Over

"Buat kamu sadar kalau aku ada di hadapan kamu itu susah!" ujar Caca misuh-misuh di depan seorang laki-laki berseragam SMA yang berwajah datar itu. "Ih Anka! Ngomong dong! Aku tahu kamu belum bisa move on dari Nabila, tapi please... Hargain aku yang selalu ada untuk kamu!" "You're not important to me." balas Anka tidak berperasaan.

Kelly_Amanda · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
212 Chs

Doni

•note : ombak menerjang bibir pantai tatkala aku sedang duduk menatap sunset yang hampir tenggelam. Bagian yang paling ku nanti-nanti dari melihat sunset adalah datangnya gelap saat cahaya matahari tak lagi nampak. Kenapa? Karena aku lebih tenang jika sendiri dalam kegelapan.

Entah mengapa, suasana hati Caca sedang tidak baik. Gadis itu duduk menyendiri di bawah pohon rindang sambil melihat hamparan air danau yang tenang dengan permukaannya di tumbuhi bunga teratai.

Perkataan dari papanya Anka terus mengganggunya akhir-akhir ini. Ia tahu beliau memintanya untuk meninggalkan Anka karena ia dan cowok tampan itu tidak bisa lagi bersama. Masalah besar telah menerjang membuat semua yang awalnya baik-baik saja menjadi hancur dan bertaburan kemana-mana.

Helaan nafas keluar dari bibir kecil Caca, ia menyandarkan punggungnya di batang pohon di belakangnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com