Doni kebingungan bukan main saat melihat gelas kecilnya sudah kosong, padahal baru saja Doni mengambil dan meminumnya untuk nanti.
"AAARGH!"
Semua mata tertuju pada bos besar mereka yang berteriak kesakitan. Cepat-cepat Lily menarik tangannya dari tempat privasi milik Angkasa. Sial, kenapa harus terjadi hal yang seperti ini? Ini membuat Lily geleng-geleng kepala, karena kejadian barusan dan pusing yang tiba-tiba mendera.
"Lo ngapain teriak Sa?" Lily melirik Angkasa dengan tajam, jangan sampai Angkasa mengatakan hal yang baru saja mereka alami. Itu sangat memalukan untuk di ceritakan.
"Lily injak kakiku!" Teriak Angkasa dengan menatap Lily sebal. Wajah Angkasa memerah, Lily yakin itu kemarahan yang bercampur dengan rasa malu.
"Lagian Lo kok jalan enggak tegak sih Ly?" Tanya Rena. Doni, Mattew ikut menatap Lily penasaran. Wajah memerah dan mata yang tidak fokus. Lily pasti yang meminum minumannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com