webnovel

Angels Like You

Meski telah hidup selama ribuan tahun di surga sebagai sesosok malaikat, hal itu tak lantas membuat Xavier menyerah begitu saja dalam mimpinya untuk menjadi manusia. Ratusan tahun ia jalankan dengan berlutut di depan istana, berharap supaya Para Dewa bersedia mengabulkan mimpinya yang terkesan sangat tak masuk akal. Diolok-olok oleh malaikat lainnya bukanlah hal yang baru bagi Xavier. Begitu pun dijauhi oleh saudara-saudaranya tak lantas membuat Xavier gentar. Dan suatu ketika, penantian panjang Xavier akhirnya menemukan titik temu. Peluang Xavier untuk menjadi manusia terbuka lebar dengan berbagai tuntutan dan peraturan yang ada. Berkat kerendahan hati para Dewa, Xavier berhasil dikirim ke bumi sembari membawa sebuah misi. Dan sejak saat itu, petualangan panjang Xavier sebagai seorang manusia dimulai. Tanpa kekuatan, tanpa sayap, dan tanpa kesucian. Akankah Xavier mampu bertahan di dunia yang fana ini? Dunia penuh keserakahan. Dunia penuh keegoisan. Lalu, apakah Xavier sanggup melewati setiap rintangan yang ada? Atau malah ... ia gagal dalam upayanya? **** © all of elements cover are from pixabay © font are from canva *semua hal yang ada di dalam cerita merupakan fiktif belaka. apa yang tersaji di dalam cerita merupakan elemen-elemen yang akan mendongkrak keutuhan cerita. jika ada kesamaan tokoh, atau hal lainnya, itu merupakan hal yang tidak disengaja. sekali lagi, cerita ini adalah FIKTIF!

Boyfriend · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
276 Chs

Menjawab Semua Ketidakpuasan Daniel

"Xavier! Tunggu dulu! Tunggu aku!" seru Daniel sedikit lantang tatkala Xavier telah berjalan mendahuluinya di depan sana.

Geraldo baru saja pergi sekitar lima menit yang lalu pasca Xavier mengungkapkan keputusan finalnya kepada pria itu.

Untuk menjernihkan pikirannya yang rumit, Xavier hendak pergi ke kamar. Namun agaknya Daniel tidak akan melepaskan Xavier begitu saja terkait dengan keputusannya itu yang menutut Daniel sangatlah mendadak sert terburu-buru.

Karenanya, Daniel mengejar Xavier menaiki anak tangga. Sedangkan Xavier di depan sana berlagak tuli tak mendengarkan apa-apa dan melanjutkan langkah kakinya tanpa niat menghentikannya untuk mendengar ucapan Daniel.

Daniel segera menutup pintu kamar Xavier sedikit keras saat ia telah sampai di sana. Di sisi lain, Xavier saat ini mendudukkan dirinya di tepi kasur.

Pintu balkon kamar sedari tadi terbuka, samar-samar dapat dirasakan hembusan angin hangat menyentuh kulit.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com