webnovel

Angels Like You

Meski telah hidup selama ribuan tahun di surga sebagai sesosok malaikat, hal itu tak lantas membuat Xavier menyerah begitu saja dalam mimpinya untuk menjadi manusia. Ratusan tahun ia jalankan dengan berlutut di depan istana, berharap supaya Para Dewa bersedia mengabulkan mimpinya yang terkesan sangat tak masuk akal. Diolok-olok oleh malaikat lainnya bukanlah hal yang baru bagi Xavier. Begitu pun dijauhi oleh saudara-saudaranya tak lantas membuat Xavier gentar. Dan suatu ketika, penantian panjang Xavier akhirnya menemukan titik temu. Peluang Xavier untuk menjadi manusia terbuka lebar dengan berbagai tuntutan dan peraturan yang ada. Berkat kerendahan hati para Dewa, Xavier berhasil dikirim ke bumi sembari membawa sebuah misi. Dan sejak saat itu, petualangan panjang Xavier sebagai seorang manusia dimulai. Tanpa kekuatan, tanpa sayap, dan tanpa kesucian. Akankah Xavier mampu bertahan di dunia yang fana ini? Dunia penuh keserakahan. Dunia penuh keegoisan. Lalu, apakah Xavier sanggup melewati setiap rintangan yang ada? Atau malah ... ia gagal dalam upayanya? **** © all of elements cover are from pixabay © font are from canva *semua hal yang ada di dalam cerita merupakan fiktif belaka. apa yang tersaji di dalam cerita merupakan elemen-elemen yang akan mendongkrak keutuhan cerita. jika ada kesamaan tokoh, atau hal lainnya, itu merupakan hal yang tidak disengaja. sekali lagi, cerita ini adalah FIKTIF!

Boyfriend · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
276 Chs

Masih Menemui Kebuntuan yang Sama

Mencari tempat menyendiri adalah hal yang sangat sulit bagi Keisha.

Setelah menetapkan keputusan untuk menelepon Xavier, Keisha tidak serta merta langsung menelepon Xavier begitu saja.

Keisha tidak bisa menelepon Xavier di kamarnya, terlebih Kurt dan Beck belum tidur di luar sana.

Samar-samar Keisha dapat mendengar suara TV dinyalakan. Itu pasti antara Kurt dan juga Beck yang sedang menonton tayangan televisi.

Lalu dalam keadaan ini, apakah Keisha juga bisa menyelinap pergi ke halaman belakang yang notabene sebagai tempat teraman tanpa diketahui oleh kedua orang itu?

Sangsi.

Keisha merasa sangat sangsi.

Keisha khawatir kalau aksinya itu justru akan diketahui dan akan menimbulkan masalah-masalah baru berdatangan menimpa dirinya.

Jadi, selama kurang lebih sepuluh menit, Keisha berusaha mendinginkan kepalanya agar bisa berpikir secara jernih jalan keluar macam apa yang bisa ia ambil di saat-saat seperti ini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com