webnovel

Angels Like You

Meski telah hidup selama ribuan tahun di surga sebagai sesosok malaikat, hal itu tak lantas membuat Xavier menyerah begitu saja dalam mimpinya untuk menjadi manusia. Ratusan tahun ia jalankan dengan berlutut di depan istana, berharap supaya Para Dewa bersedia mengabulkan mimpinya yang terkesan sangat tak masuk akal. Diolok-olok oleh malaikat lainnya bukanlah hal yang baru bagi Xavier. Begitu pun dijauhi oleh saudara-saudaranya tak lantas membuat Xavier gentar. Dan suatu ketika, penantian panjang Xavier akhirnya menemukan titik temu. Peluang Xavier untuk menjadi manusia terbuka lebar dengan berbagai tuntutan dan peraturan yang ada. Berkat kerendahan hati para Dewa, Xavier berhasil dikirim ke bumi sembari membawa sebuah misi. Dan sejak saat itu, petualangan panjang Xavier sebagai seorang manusia dimulai. Tanpa kekuatan, tanpa sayap, dan tanpa kesucian. Akankah Xavier mampu bertahan di dunia yang fana ini? Dunia penuh keserakahan. Dunia penuh keegoisan. Lalu, apakah Xavier sanggup melewati setiap rintangan yang ada? Atau malah ... ia gagal dalam upayanya? **** © all of elements cover are from pixabay © font are from canva *semua hal yang ada di dalam cerita merupakan fiktif belaka. apa yang tersaji di dalam cerita merupakan elemen-elemen yang akan mendongkrak keutuhan cerita. jika ada kesamaan tokoh, atau hal lainnya, itu merupakan hal yang tidak disengaja. sekali lagi, cerita ini adalah FIKTIF!

Boyfriend · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
276 Chs

Dikelabui Oleh Alasan Palsu

Kecut. Itulah yang Alle rasakan sepanjang pagi hari ini.

Bagaimana tidak? Semenjak Alle membuka mata, ia tidak dapat menemukan Zee di mana pun.

Alle sempat mencari Zee di segala penjuru rumah yang masih tampak kosong. Akan tetapi, tidak peduli seberapa kerasnya Alle berteriak memanggil Zee, tidak ada satu orang pun yang menyahuti.

Jika saja ketiga orang yang berjaga di depan gerbang kemarin malam masih ada di sana, Alle sudah pasti bertanya kepada mereka semua.

Namun, saat Alle bangun pukul lima pagi tadi, orang-orang itu telah menghilang.

Tanpa berpamitan, dan juga tanpa memberitahu. Persis seperti Zee yang saat ini entah ada di mana.

Matahari sudah menggantung di tengah-tengah langit, menandakan bahwa waktu telah beranjak dari pagi menuju siang.

Lambat laun, suhu udara juga mulai meningkat. Bersyukurlah Alle bahwa rumah mereka memiliki mesin pendingin, jadi Alle menyalakan beberapa mesin pendingin di rumah ini selama dia membersihkan semuanya sendirian.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com