webnovel

Angela the Alpha's Mate

Follow Instagram @sere_nity_lee untuk info novel terbaru Serenity Lee Juara 1 WPC 60 Indonesia #115 Female Lead-Alpha Warewolf Angela Wellington pada awal kehidupannya adalah gadis biasa yang cantik dan menyukai petualangan ke alam liar. Hampir penjuru dunia telah ia taklukan. Hingga pada satu keadaan, sesuatu memaksanya untuk masuk lebih jauh ke dalam Hutan Terlarang bersama pengawal yang selalu menemaninya. Saat itu bulan purnama. Angela Wellington mendengar raungan misterius yang menakutan sebelum sesuatu yang berwarna hitam dan sangat besar menyerang dirinya dan penjaganya. Penjaga Angela Wellington mati terbunuh, dan ketika makhluk besar hitam itu hendak menyerang Angela Wellington, sesuatu yang tidak kalah sangat besar dan cepat, datang mengalahkan makhluk besar hitam dengan satu kali serangan. Angela Wellington yang ketakutan tidak sadarkan diri dan terbangun di tangan seorang pria tampan dan rupawan yang mengatakan bahwa Angela Wellington adalah belahan jiwanya dan pria itu memiliki tugas untuk melindungi Angela Wellington. Siapakah sebenarnya pria yang telah menolong Angela Wellington? Dan makhluk apakah yang menyerang Angela Wellington dan penjaganya? Dan bagaimanakah kisah ini berakhir? Temukan jawabannya di dalam novel fantasi ini. MAMPIR JUGA KE CERITAKU YANG LAIN YA KAK: 1. Mendadak Menikah 2. ALISHA (PRETENDING) 3. Zarina the Abandoned CEO 4. Terpotek Cinta CEO Botak tapi Ganteng 5. Annethaxia Luo Putri Negeri Salju 6. Saat Kita Muda 7. Elegi Cinta Asha TERIMA KASIH

Serenity_Lee · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
10 Chs

002 Enam Bulan Kemudian

Enam bulan kemudian.

Distrik 8, Australia.

Angela Wellington baru saja menyelesaikan masa hukumannya.

Hari itu adalah Sabtu sore. Waktu yang biasa Angela Wellington nikmati dengan hang out bareng teman-teman sebayanya. Masa liburan sekolah masih panjang. Angela Wellington tidak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi hanya berdiam diri di dalam kamarnya, seperti selama enam bulan lalu.

Dan di malam-malam bulan purnama, Angela Wellington harus meminum pil pereda sakit dan pil penenang–sejenis obat bius untuk menenangkan hewan buas, yang di hari-hari belakangan itu–selama masa hukumannya, Angela Wellington sering terlihat tidak sehat.

"Akhirnya, kau boleh keluar malam ini, Angie–panggilan akrab teman-teman Angela Wellington–?" sapa Lilian Smith ketika melihat Angela Wellington datang.

Lilian Smith sedang bersama dua teman akrab Angela Wellington lainnya, yang sudah menanti mereka di sebuah kafe yang menyatu dengan perpustakaan.

"Ya, mom, akhirnya mengijinkan aku keluar, asal tidak pulang di atas pukul delapan malam nanti."

"Ke mana penjagamu?" Cara Jones bertanya, saat melihat Angela Wellington datang sendirian tanpa dikawal.

Seketika, teman-temannya yang lain menatap Cara Jones dengan tatapan ingin memakannya hidup-hidup.

"Hei, apa salahku? Aku hanya berbasa-basi." Cara Jones mengangkat kedua tangannya–isyarat menyerah.

"Apa kau bodoh, pura-pura tidak tahu, atau kau mendadak lupa ingatan? Angie kita baru saja kehilangan pengawal setianya." Ivy Lane membantu ingatan Cara Jones yang sepertinya tertinggal di rumahnya.

Sementara kedua temannya sibuk membully satu temannya yang lain, ingatan Angela Wellington serasa diputar mundur kembali, ke waktu enam bulan lalu.

**

Suatu tempat di Serbia.

Di malam yang nahas itu, saat Tony Sark dibunuh dengan sangat keji di depan mata Angela Wellington. Angela Wellington ditemukan di keesokan paginya dalam keadaan shock, di pinggir kota, di dekat Hutan Terlarang.

Conan Gael seorang buruh kasar dari perkebunan yang menemukan Angela Wellington, saat kendaraan truk besarnya melintas di pinggir hutan, membawa bongkahan kayu-kayu besar dari perkebunan milik tuannya.

Melihat seorang gadis remaja tergeletak di pinggir hutan, sendirian, membangkitkan jiwa sosial Conan Gael untuk menepikan kendaraan besarnya, demi memastikan gadis itu masih hidup ataukah sudah mati.

Angela Wellington saat ditemukan, pakaiannya kotor bercampur lumpur. Sorot mata yang kosong. Namun, tidak ada luka di sekujur tubuhnya yang tampak.

Conan Gael lantas membawa Angela Wellington ke sebuah klinik terdekat. Karena jika harus membawanya ke rumah sakit, Conan Gael harus menempuh jarak lebih jauh. Sekitar satu setengah jam perjalanan. Dan Conan Gael tidak memiliki waktu sebanyak itu, ada pesanan kayu-kayu mentah yang harus diantarnya ke perusahaan produksi kayu.

Angela Wellington diperiksa oleh dokter yang bertugas pada hari itu. Tidak ada luka yang ditemukan. Kecuali keadaan psikisnya yang sedikit terganggu.

Angela Wellington tidak menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh petugas medis. Meski organ-organ vitalnya berfungsi baik. Seperti pupil yang mengecil ketika terkena cahaya lampu senter. Tekanan darah dan lainnya normal.

Tidak ditemukan tanda pengenal atau kartu identitas lain, yang menjelaskan siapa gadis yang dibawa oleh Conan Gael, membuat dokter di klinik tersebut berinisitif menghubungi Sheriff di kota dan menanyakan ada tidaknya laporan pengaduan orang hilang di wilayahnya.

Sheriff yang bertugas menjawab akan mencari tahu terlebih dahulu.

Dua hari lamanya Angela Wellington tinggal sementara di klinik kecil di pinggiran kota. Berganti pakaian dengan baju seadanya, milik sang dokter. Hingga akhirnya Sheriff datang dari kota membawa berita kehilangan seorang gadis remaja dan pria dewasa dari negara Australia. Lengkap dengan nama dan juga foto diri yang mirip salah satunya dengan Angela Wellington.

Dokter muda yang bernama Sarah McKenzie akhirnya ikut dengan Sheriff dan Angela Wellington menuju kota, untuk memberi kesaksian dan juga laporan medis milik Angela Wellington selama dua hari di kliniknya.

Angela Wellington tiba di kantor Sheriff bersama Sarah McKenzie dan langsung dimintai keterangan, bagaimana Sarah McKenzie menemukan Angela Wellington, tanpa pengawalnya, Tony Sark.

Sarah McKenzie membeberkan apa adanya, bagaimana Conan Gaellah yang membawa Angela Wellington ke kliniknya. Saat itu, Sarah McKenzie tidak melihat pria dewasa lainnya selain Conan Gael, buruh kasar yang membawa kayu.

Angela Wellington akhirnya dibawa pulang oleh ibunya dengan penerbangan selanjutnya, yang tampak sangat khawatir sekaligus lega.

Khawatir, karena Angela Wellington yang sempat menghilang selama lima hari, ditemukan tanpa pengawalnya dan berada di luar Australia–ini sangat aneh.

Lega, karena putrinya kembali dengan selamat, tidak kurang satu apa pun, kecuali kemampuan bicaranya.

Sang ibu pun membawa Angela Wellington menemui seorang psikiater untuk memulihkan kemampuan bicaranya. Ibunya, Diandara White mengira Angela Wellington mengalami suatu kejadian luar biasa, sehingga membuatnya kehilangan kemampuan berbicara.

Satu bulan terapi dan pengobatan, Angela Wellington kembali bisa berbicara, lebih tepatnya meraung kesakitan di pertengahan bulan, bertepatan pada malam bulan purnama sempurna. Tubuhnya basah kunyup oleh keringat. Membuat Diandara White tertegun sesaat. Dan mencurigai sesuatu.

Dalam teriakannya, Angela Wellington mengucapkan kata-kata yang aneh, bahasa asing–bukan bahasa manusia biasa.

Diandara White perlahan mendekati tubuh bergetar Angela Wellington yang meringkuk di pojokan kamar tidurnya. Rambut panjangnya terurai berantakan. Menutupi wajah Angela Wellington.

Tangan Diandara White terulur, menyibak wajah Angela Wellington. Matanya terbuka. Sesuatu yang tidak biasa, tampak di hadapan Diandara White. Membuatnya tersentak dan mundur beberapa langkah.

Mata Angela Wellington yang biasanya berwarna hijau bak zambrud, berubah menjadi keperakan. Entah apa yang telah terjadi pada Angela Wellington ketika putrinya itu menghilang hampir dua bulan lalu bersama pengawalnya.

"Angie, kau bisa mendengarku?" pancing Diandara White. Perlahan Diandara White kembali mendekati Angela Wellington yang tampak kesakitan.

Diandara White memutuskan menemani putrinya di malam yang akan terasa panjang itu.

Bulan purnama di luar perlahan berlalu, Angela Wellington berhenti berteriak. Meski tubuhnya masih bergetar hebat.

Pagi harinya, semua kembali normal, seolah sesuatu yang terjadi pada malam itu bukanlah sesuatu.

Angela Wellington menghabiskan sarapan paginya lebih banyak dari biasanya, seolah dirinya tidak menemukan makanan selama berhari-hari.

Diandara White tidak tahan mendapati hal yang berbeda terjadi pada putri satu-satunya itu, ia pun memutuskan menghubungi kerabat ayah Angela Wellington, Carl Wellington–sepupu sang ayah yang masih satu kakek. Memintanya untuk datang, mengunjungi keponakannya.

Saat tenang, Diandara White mengajak putrinya untuk berbicara tentang kejadian dua bulan lalu. Berharap Angela Wellington bisa menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya dan Tony Sark. Carl Wellington menemani keponakannya, lebih tepatnya mengamati.

"Angie, Sayang. Apa kau masih ingat apa yang terjadi pada saat kau menghilang dulu?" Diandara White mengusap penuh kasih sayang rambut Angela Wellington yang terurai rapi. Meski warna rambutnya tampak berbeda pada hari itu.

Angela Wellington terdiam beberapa saat. Pandangan matanya kembali kosong. Carl Wellington memperhatikan dengan seksama.