webnovel

The Balcony 

Ana membalas senyumnya kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan. Pelayan itu menghormat pada Fleur sejenak lalu menutup pintunya. Fleur melangkahkan kakinya menuju sofa dan mempersilakan Ana duduk.

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, Ana, sebelum acara dimulai aku tidak bisa menemuimu tadi," ujarnya dengan lembut.

Ana menggelengkan kepalanya lalu duduk. Baginya tidak masalah. Ia memahami kalau Fleur pastilah sangat sibuk untuk acara itu. Namun, matanya berbinar menatap Fleur.

"Apakah keluarga Verdali benar-benar membunuh seekor monster?"

Fleur mengambil gelas anggur di atas meja dan meminumnya.Matanya menatap Ana sambil lalu menganggukan kepalanya.

"Setelah kita berpisah di Liere, aku langsung menuju ke Amartha. Baru beberapa hari aku tinggal, Paman Verdali mendengar kalau desa di selatan Amartha porak-poranda karena serangan seekor monster," ujar Fleur sambil mengerutkan alis matanya mengingat kejadian sebelumnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com