webnovel

Kematian Parwati

Beberapa hari kemudian Kanaya dan Yoga menerima kabar dari saudara mereka di Semarang kalau Parwati meninggal dunia.

Belum mendapat jelas kematiannya, keluarga Yoga sudah berangkat semua ke Semarang dengan penebangan pertama yang mereka dapat.

***

"Sayang, apa kamu sudah siap?" tanya Kanaya kepada Yoga yang tampak masih menatap diri ke dalam cermin yang ada di kamar khusus pakaian mereka.

Yoga dan Kanaya kompak memakai pakaian dengan nuansa warna putih-putih.

Sejak tadi pagi, selesai sarapan dan mandi dan kini sedang ganti baju pun, Yoga tampak menjadi lebih pendiam dari biasanya. Kanaya menatap lagi ke arah sang suami yang malah tampak seperti sedang melamun atau memikirkan sesuatu. Kanaya tahu apa yang sedang sang suami tercinta pikirkan. Ia menghela nafas dan mendekatinya.

"Sayang. Kamu tidak apa-apa?" tegur Kanaya sambil menyentuh lengan sang suami yang kekar itu.

Yoga akhirnya menoleh ke arah sang Istri dan tersenyum.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com