webnovel

Demi Sebuah Ambisi

Bening sarapan dengan sangat cepat, ia menjadi terburu-buru sebab tadi bangun agak kesiangan dan nyaris ia tidak masuk sekolah kalau saja sahabatnya tidak meneleponnya berulang-ulang, mengingatkan ada ulangan yang sangat penting hari ini dengan guru mata pelajaran matematika.

"Sayang, hati-hati. Jangan buru-buru gitu makannya nanti tersedak." Kanaya mengingatkan sang putrinya.

"Aku hanya memiliki waktu sepuluh menit lagi, Ma. Ulangan hari ini sangat menentukan, aku tidak boleh terlambat sampai ke sekolah!" ujar Bening sambil mengakhiri sesi sarapannya, ia melemparkan serbet yang telah ia gunakan untuk mengelap mulutnya.

Bening beranjak dari duduknya dan menghampiri sang papa dan mama yang menemaninya sarapan di bangku di depannya.

"Aku berangkat, Pa, Ma. Doakan aku dapat nilai bagus!" Ucap Bening sambil mengecup pipi dan kening kedua orangtuanya.

"Hati-hati di jalan sayang, bilang sama sopir jangan ngebut-ngebut." Timpal Kanaya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com