Selamat membaca
***
Esok paginya Putra terbangun karena kaget, hampir saja dia terjatuh dari kasur, beruntung dia memiliki kaki yang panjang jadi sebelum jatuh kakinya sudah menopang tubuhnya terlebih dulu.
Putra sempat bingung sesaat karena dia terbangun dikamar anaknya, dia lihat jam dinding dikamar Awan menunjukan pukul lima pagi. Berarti semalaman dia tidur bersama anaknya dikamar itu, dengan begitu berarti Kanaya tidur sendiri dikamar mereka.
Pria itu langsung keluar dari kamar anaknya, dia berjalan menuju kamarnya menemui wanita yang dia cintai, saat dia masuk kedalam kamar, istrinya itu masih pulas tertidur didalam selimut. Dengan perlahan Putra naik keatas tempat tidur, berbaring disebelah Kanaya lalu memeluk istrinya itu dari belakang.
"Mas ..." panggil Kanaya dengan mata masih tertutup tapi dia tahu tangan yang sedang memeluknya adalah milik suaminya.
"Kenapa kamu gak bangunin aku agar pindah tidur kesini, hmm?" tanya Putra lembut sambil mencium kepala Kanaya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com