webnovel

An Ice Cube Man

Garin Lituhayu, perempuan yang terikat perjodohan dengan putra semata wayang bosnya. Banyu Aron Wicaksono suaminya, begitu beku seperti es saat mereka berada di dalam kamar. Tanpa percakapan apalagi kehangatan, namun tetap bisa bersandiwara sebagai pasangan yang mesra ketika sudah keluar kamar. Garin begitu patuh pada suami dan keluarga Wicaksono. Menurutnya, "wani ngalah, luhur wekasane" (Berani mengalah demi kepentingan bersama adalah sikap luhur.) menjadi nasehat yang terus mengiang di pikirannya. Untuk mendapatkan cinta Banyu memang tidak mudah baginya. Semua harus dilalui dengan proses yang sangat menyakitkan untuknya. Tidak ada air mata yang tidak tumpah saat menghangatkan hati Banyu.

belapati · Urbain
Pas assez d’évaluations
189 Chs

S2 BAb 46

GARIN

"Mas. Jawab saja pertanyaanku ini. Resiko paling besar orang melahirkan adalah kematian..."

"Stop Garin. Please.. Jangan membicarakan soal perpisahan seperti itu."

"Apa kamu akan merawat anak ini jika aku tidak selamat?" Tanya Garin tidak memperdulikan ucapan Banyu yang belum siap.

Karena Garin sudah tidak tahu lagi bagaimna cara mempersiapkan suaminya untuk menjadi ayah. Karena waktu terus berjalan. Dan pastinya perutnya akan segera membesar.

Lidah Banyu seperti kelu saat itu. Dia tidak menyangka jika pertanyaan dari mulut Garin akan seperti ini.

"Aku akan merawatnya." Jawab Banyu lirih.

"Apa? Aku tidak mendengarnya?" Goda Garin.

"Aku akan merawatnya." Banyu mengulanginya lagi dengan suara sedikit keras. "Tapi sama kamu! Mana bisa aku merawat anak tanpa ibu?" Ucapnya memelas.

"Mas..."

"Sudahlah. Kamu cepat istirahat. Ini sudah malam. Aku akan menunggu sampai kamu benar benar tidur." Perintah Banyu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com