webnovel

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
404 Chs

Sebuah Penyesalan

"Gimana? Kamu udah siap kan? Ga ada yang ketinggalan lagi barang kamu?" tanya Faras kepada Ana.

"Iya udah kok Mas."

"Yaudah kalo gitu sekarang kita langsung ke rumah Tantenua Chintya aja ya. Mumpung hujannys udah reda. Lagian ga enak kalo kita sampai di sana terlalu larut malam."

"Iya Mas, ayo."

"Pelan-pelan aja."

"Iya Mas. Aku ga kenapa-kenapa kok, hehe."

Kini Faras dan Ana akan pergi ke rumah Tantenya Chintya yang tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat kerja Faras. Sehingga nanti Faras bisa mengethui kabar Ana dengan mudah.

Ternyata sampai saat ini Faras belum juga mengecek handphonenya. Justru sekarang ini ketika Faras hendak menghubungi Chintya, handphonenya malah mati karena batrenya habis. Akhirnya Faras langsung pergi ke rumah Tantenya Chintya begitu saja.

Sesampainya di sana ternyata Chintya dan Tantenya sudah menunggu kedatangan Faras dan Ana di rumahnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam. Sebentar."

"Tante."

"Eh Faras. Yaudah yu langsung masuk aja."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com