"Buru-buru banget Fi?"
"Iya. Kita mau siap-siap buat pulang kan besok. Mau ada yang di beli dulu gitu di Jakarta buat oleh-oleh di Bogor, hehe. Kalo gitu kita pulang sekarang yu Mas."
"Iya, ayo kalo gitu."
"Pamit dulu ya Mba, Abighail, Bunda pamit dulu ya."
"Iya Bun."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam. Hati-hati."
Kini Fifi dan Ayah Abighail kembali ke kontrakannya. Fifi memutuskan untuk segera kembali ke kontrakan karena dia merasa tidak enak dengan Mamah Abighail karena dia tidak bisa menjaga Abighail dengan baik.
Di sepanjang perjalanan Fifi terlihat seperti orang yang sedang sedih. Suami Fifi menyadarinya dan langsung bertanya kepadanya.
"Kamu kenapa? Kok kaya orang lagi sedih gitu si? Lagi mikirin apa emangnya?"
"Aku lagi merasah bersalah aja Mas."
"Merasa bersalah? Karena apa?"
"Karena aku ga bisa jagain Abighail. Baru aja semalaman Abighail ikut sama aku, tapi dia udah sakit kaya gitu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com