webnovel

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
404 Chs

Cerita Aneska

"Itu Abighail tuh."

"Iya tuh. Sama siapa ya? Kok kaya bodyguard gitu ya?"

"Iya kayanya si. Keren juga ya si Abighail bisa punya bodyguard kaya gitu."

Clarissa yang mendengarnya pun langsung melirik ke arah Abighail dan kedua anak buahnya Ardhana itu.

"Si Abighail. Apa banget si dia ke sekolah aja pakai di temanin kaya gitu segala. Norak banget tau ga si. Lagian Mamah sama Ayahnya Raka lebay banget si. Giliran gua aja ga di jagain. Padahal gua kan yang udah jadi korban juga di sini," ucap Clarissa di dalam hatinya.

Abighail yang melihat ke sekelilingnya yang sedang membicarakannya pun langsung merasa risih.

"Ini kenapa jadi pada liatin gua kaya gini si. Jangan-jangan pada ngomongin gua yang engga-engga lagi," ucap Abighail di dalam hatinya.

"Om. Udah ya Om. Om antarnya sampai sini aja. Di dalam sekolah mah aman. Kalo mau pulang juga ga apa-apa si."

"Engga. Tugas kita kan buat jagain kamu. Jadi kita akan tetap di sini sampai kamu pulang sekolah."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com