Seorang gadis keluar dari kamar yang ditempatinya semalam dengan menggunakan pakaian yang kemarin ketika ia pergi ke Jakarta. Di bahunya tersampir sling bag yang hampir selalu menemaninya ketika keluar. Sesampainya di anak tangga terakhir, bersamaan dengan Davi yang berjalan dari arah dapur membuat keduanya saling menatap.
Namun, dengan cepat ia berjalan menuju kamar yang ditempati sang Ayah untuk sekedar berpamitan, dan semoga saja Ayahnya tidak membujuk dirinya untuk tetap berada di sini. Belum sempat Alika memutar kenop pintunya, tangan Davi lebih dulu menarik tangannya.
"Lo gak perlu pamitan sama Ayah, itu biar urusan gue nanti," ujar Davi begitu Alika berbalik menghadapnya.
Alika menepis tangan Davi kasar. "Maksud lo apa bilang kayak gitu? Lo mau gue diliat gak baik sama Ayah gara-gara gak pamitan? Iya?! Kenapa sekarang lo berubah gini sih, Dav?"
Davi sedikit terkejut saat gadis itu memanggilnya dengan sebutan namanya tanpa ada embel-embel 'Abang' lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com