Cuaca pagi ini mendung seolah mengerti apa yang sedang gadis ini rasakan, semesta pun ikut sedih melihatnya. Alika melihat dirinya di pantulan cermin, keadaannya pagi ini sangat kacau, matanya sembab dan juga hidungnya yang merah dan wajahnya pun ikut memerah. Alika meraih tasnya yang berada di atas meja belajar lalu keluar dari kamar. Dia melihat Linda yang tengah menata sarapannya di meja makan, kali ini tidak ada Wahyu, entahlah dimana Ayahnya sekarang.
"Pagi, Ma..."
Linda melirik Alika sekilas lalu tersenyum. "Pagi, anak Mama..."
Alika bernapas lega ketika melihat senyuman Linda, setidaknya Alika sedikit semangat saat melihat senyuman Linda walaupun itu senyuman yang hanya menutupi luka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com