webnovel

Alexa's Dream And Love

Tentang perjuangan Alexa untuk meraih impian dan juga cintanya. Alexa terjebak diantara ambisi sang Papa yang merupakan pengusaha sukses sekaligus bos mafia yang ingin menjadikan Alexa sebagai pewaris tunggalnya. Di sisi lain, Alexa juga terjebak dalam rencana balas dendam Daniel Ayden. Daniel berusaha menghancurkan perusahaan papa Alexa dengan segala cara. Termasuk menggunakan Alexa sebagai alat untuk membalaskan dendamnya. Mampukah Alexa meraih impian dan juga cintanya tanpa harus memilih salah satu diantara kedua pilihan itu?. Hai semua!! Ini adalah Novel pertama saya. Tentang Romansa, perjuangan meraih impian yang sedikit di bumbui thriller. Semoga kalian suka dengan cerita saya. Mohon dukungannya, agar saya bisa terus bersemangat membuat karya yang bisa menghibur kalian semua. Jangan lupa vote, collection, review dan power stonenya, ya. Terima kasih banyak kepada kalian yang sudah support. Follow my Ig @feny032.

Fenie_Anjilina · Urbain
Pas assez d’évaluations
264 Chs

Bab 35. Pilihan sulit Alexa: Impian atau Cinta ( Daniel)

"Apa? Cuma mimpi? Tapi kenapa rasanya seperti nyata?" jantung Alexa berdebar kencang dan pipinya merona saat ia mengingat kembali mimpinya.

Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. "Tidak Alexa .... Sadarlah, itu hanya mimpi. Tidak mungkin kak Daniel mencium bibirmu," ucap Alexa pelan seraya menepuk-nepuk pipinya pelan untuk membuat dirinya kembali sadar.

Alexa menggigit bibir bawahnya. "Tapi ... rasanya benar-benar seperti kenyataan, aku bisa merasakan bibir hangat kak Daniel mengecup bibirku." Alexa terus saja menyentuh bibirnya lalu ia mengipas wajahnya dengan tangan karena wajahnya terasa panas.

Alexa langsung menoleh ke kiri dan ke kanan, ia merasa sangat bingung. "Kenapa aku tidur di atas kasur? Padahal 'kan tadi malam aku masih belajar di meja belajar," ingatnya.

Alexa langsung berlari menuju pintu, ia mengecek pintu dan ternyata masih terkunci. Berarti tadi malam tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam kamarnya, Seketika Alexa menoleh ke pintu balkon yang terbuka.

Alexa menghela napas panjang. "Berarti tadi malam ciuman itu? Tapi kenapa kak Daniel menciumku ? Dan kalau itu benar, itu artinya ciuman pertamaku dengan kak Daniel."

Analisa Alexa sangat tepat, tapi ia hanya menyimpannya di dalam hati. Tidak mungkin kalau ia mengatakan tentang hal ini kepada orang lain.

Pukul 05.05

Hari ini adalah hari minggu, tapi Alexa sudah terlihat rapi dengan memakai baju olahraganya. Celana training berwarna hitam dipadukan kaos berwarna senada dengan celana training namun agak ketat dan rambut yang selalu ia kuncir ekor kuda.

Gadis itu ingin lari pagi agar badannya bugar sekaligus bisa sedikit menjernihkan pikirannya agar ia bisa menjalani ujian besok pagi.

"Nona Alexa mau kemana?" tanya anak buah Indra saat melihat Alexa berada di bawah tangga.

"Aku mau lari pagi di Senayan. Kamu bisa mengantarku ke sana?"

"Kalau begitu biar saya antar," ucap pengawal Indra menawarkan diri.

Alexa mengangguk pelan."Hemm ... aku tunggu di luar," ucap Alexa seraya berjalan keluar menuju halaman rumah.

Sembari menunggu pengawal Indra, Alexa melakukan sedikit pemanasan untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku supaya menjadi lemas. Tanpa Alexa sadari, Daniel ternyata sedang memperhatikannya dari balkon atas.

"Maaf sudah membuat anda menunggu, nona. "

"Tidak apa-apa, ayo berangkat sekarang. Nanti malah kesiangan, Senayan 'kan panas banget kalau udah agak siang." Alexa memasang headphone di telinganya lalu menyetel musik favoritnya lalu masuk ke dalam mobil.

Daniel tersenyum simpul, setelah tahu kemana Alexa akan pergi. Ia dengan cepat masuk ke dalam kamarnya dan mengganti bajunya, Ia ingin mengikuti Alexa kemana pun gadis itu pergi.

Memang, Alexa kini bisa sedikit lebih lega karena ia sudah diizinkan pergi kemana pun. Tapi tetap dengan kawalan anak buah Indra tentunya karena walau bagaimana pun juga, sang papa tidak ingin sesuatu menimpa putrinya lagi.

Sesampainya di Senayan ....

Setelah memarkir mobil, Alexa mulai berjalan santai diikuti oleh para pengawal dibelakangnya lalu perlahan-lahan ia mulai berlari menyusuri jalan. Alexa bukan hanya sekedar berlari, tapi ia juga sedang berpikir di negara mana ia akan mengambil progam beasiswa kedokteran.

Hari minggu ini, Senayan terlihat sangat ramai. Banyak orang yang datang hanya untuk sekedar berolahraga atau hanya sekedar kumpul-kumpul bersama keluarga atau bahkan teman.

"Awas!!"

Seorang pria tiba-tiba menarik Alexa ke pelukannya dan tentu saja kejadian ini membuat Alexa sangat terkejut.

'Aku kenal aroma tubuh pria ini juga bahunya yang sangat bidang. Pria ini pasti," batin Alexa mencoba menebak pria yang sedang memeluknya erat.

"Hati-hati dong, Lex. Hampir saja kamu ditabrak orang."

'Kak Daniel! Ternyata benar dia kak Daniel.' Alexa mengucap di dalam hati.

Alexa masih memandangi wajah pria itu, tinggi tubuh mereka terlihat sangat berbeda. Jadi Alexa harus mendongakkan kepalanya agar ia bisa melihat wajah pria itu.

"Kamu tidak apa-apa, 'kan?" tanya Daniel khawatir.

"Apa yang kak Daniel lakukan di sini?" tanya Alexa seraya mendorong tubuh Daniel untuk melepaskan diri dari pelukan pria itu.

"Jogging! Sudah lama kak Daniel tidak lari pagi," jawab Daniel seraya menggeliat dan merentangkan lengannya sehingga otot-otot kekarnya jelas terlihat.

Alexa menatap tubuh kekar Daniel lalu ia melihat wajah tampan Daniel, lalu ... bibir Daniel ....

Deg!

Jantung Alexa seketika berdebar sangat kencang saat ia teringat kejadian saat Daniel mencium bibirnya. Wajah Alexa seketika merah merona dan gadis itu terlihat salah tingkah dan akhirnya ia membalikkan badan agar pria itu tidak bisa melihat wajahnya.

Alexa berjalan menghampiri para pengawalnya." Alexa mau pulang sekarang," pintanya kepada para pengawal.

Gadis itu sebisa mungkin ingin menghindari Daniel, ia tidak mau ingin mencintai siapa pun. Karena Alexa hanya ingin fokus mengejar impiannya bukan cintanya, karena Alexa sadar betul kalau ia tidak bisa memiliki Cinta dan Impiannya sekaligus.

Sesampainya di rumah ...

Alexa langsung berlari menuju ke kamarnya dan langsung mengunci kamarnya dari dalam. Ia bahkan tidak menghiraukan panggilan Daniel yang terus mengikutinya dari belakang dan mengetuk pintu kamar Alexa.

'Maafin Alexa, Kak. Untuk sekarang ini, Alexa sungguh tidak bisa membalas perasaan kak Daniel. Alexa juga bingung harus berbuat apa, yang Alexa inginkan sekarang hanyalah mengejar impian Alexa saja,' ucap Alexa di dalam hati.

Gadis itu menyandarkan punggungnya ke pintu, bulir-bulir bening menetes dari mata indahnya.

Daniel melihat celah di bawah pintu kamar Alexa, pria itu melihat bayangan yang terlihat dari celah pintu tersebut. Dan dari situ, Daniel bisa tahu kalau Alexa sedang berdiri di balik pintu. Daniel menempelkan telapak tangannya ke pintu seolah ia sedang membelai kepala Alexa dengan lembut.

'Kak Daniel sangat merindukanmu, Lex. Tidakkah kau tahu? Hati kak Daniel sangat tersiksa karenamu. Kak Daniel benar-benar merindukan senyumanmu, Alexa," ucap Daniel di dalam hati seraya menempelkan dahinya ke pintu dan matanya terlihat berkaca-kaca.

Jarak Alexa dan Daniel kini hanya terhalang sebuah pintu saja. Tapi, Daniel tidak sadar kalau cinta mereka sesungguhnya terhalang jurang yang sangat besar. Yakni Dendam masa lalu yang harus segera Daniel tuntaskan.

***

Keesokan paginya ....

Hari ujian ....

"Semangat Alexa!! Demi impian menjadi seorang dokter, aku harus mendapatkan nilai sempurna! Fighting! Fighting!"

Alexa berusaha menyemangati diri sendiri, seperti biasanya gadis itu pagi-pagi sekali sudah terlihat sangat rapi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Ini bekal untuk sarapan non, Alexa di jalan." Minah memberikan kotak makan dan juga susu cokelat kemasan untuk sarapan Alexa. "Yang semangat non, bik Minah doain ujian non Alexa lancar," imbuhnya lagi.

Alexa mengambil kotak makan dari bik Minah. "Amin! Alexa berangkat ke sekolah dulu bik," pamitnya lalu Alexa berjalan keluar menuju pintu.

Saat Alexa hendak masuk ke dalam mobil, tangan kiri Daniel langsung menarik kotak bekal Alexa sedangkan tangan kanannya menarik tangan Alexa dan menggenggamnya erat-erat.

"Apa yang kak Daniel lakukan?" tanya Alexa dengan ekspresi wajah bingung setengah terkejut.

"Aku yang akan mengantar Alexa dan kalian mengikuti dari belakang," perintah Daniel kepada pengawal Alexa.

Daniel menarik tangan Alexa berjalan menuju ke mobilnya, pria itu melindungi kepala Alexa dengan tangannya agar tidak terbentur dan ia memaksa Alexa masuk ke dalamnya. Setelah gadis itu duduk di kursi mobil, Daniel menaruh kotak bekal makan yang ia rampas tadi di atas pangkuan Alexa.

Alexa hanya terperangah dan ia merapatkan punggungnya ke sandaran kursi saat tubuh Daniel mendekat untuk memasang sabuk pengaman di tubuh Alexa. Sekilas wajah Daniel berdekatan dengan wajah Alexa yang berjarak tidak lebih dari satu jengkal tangan.

Hanya beberapa detik, keduanya saling berpandangan lalu Daniel menutup pintu mobil dan berlari menuju sisi yang lain. Daniel mengunci semua pintu mobil agar Alexa tidak bisa kabur lagi darinya, setelah Daniel mengenakan sabuk pengaman barulah ia mengemudikan mobilnya menuju ke sekolah Alexa.

"Tidak ada yang berubah! Kak Daniel lah yang akan mengantar dan menjemputmu setiap hari, kemanapun kamu pergi. Jadi .. jangan pernah berpikir ataupun coba-coba menghindar dari kak Daniel," ucapnya setengah mengancam.

"Kenapa? Apa alasan kak Daniel melakukan ini semua?" tanya Alexa.

Daniel terdiam sejenak. "Bukankah kamu sudah tahu jawabannya?" Daniel bertanya balik kepada Alexa.

"Dan Alexa yakin, kalau kak Daniel juga tahu alasan kenapa Alexa menghindari kak Daniel." Alexa menatap kosong ke luar jendela.

'Karena Alexa sekarang lebih memilih mengejar Impian Alexa dari pada cinta. Suatu saat nanti, Alexa akan pergi jauh meninggalkan kak Daniel dan semua orang.' ucap Alexa dalam hati.

"Kak Daniel tidak peduli! Kak Daniel hanya ingin terus berada di sisimu. Kak Daniel akan terus mendekat padamu meskipun kamu terus mendorong tubuh kak Daniel menjauh."

"Sampai kapanpun juga, kak Daniel tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cintamu, Alexa. Kakak tidak akan pernah melepaskanmu! Tidak akan pernah, Alexa."

Alexa menatap wajah Daniel lekat-lekat. "Bagaimana kalau Alexa tiba-tiba menghilang dari hidup kakak?"

CKIIIITTTTT!!!!

To be continued