Sebuah tamparan keras Indra mendarat di pipi Erick, meninggalkan bekas kelima jari Indra serta rasa panas di pipi Erick. Sorot mata Indra terlihat penuh dengan amarah, sontak saja peristiwa tamparan ini menjadi tontonan dokter yang baru saja datang dan sedang memarkir kendaraan mereka.
"PAPA!! Apa yang papa lakukan?! Kenapa Papa menampar kak Erick?!" Alexa dengan cepat memprotes perlakuan papanya yang telah berbuat kasar kepada Erick.
"Kalian berdua, aku tunggu di ruanganku sekarang juga," titah Indra kemudian berjalan pergi meninggalkan Alexa dan Erick yang masih berada di parkiran.
"Kak Erick baik-baik saja? Ini pasti akan bengkak kalau tidak segera dikompres, ayo kita ke ruanganku sekarang, aku akan mengobatimu," ajak Alexa.
"Aku baik-baik saja, lebih baik sekarang ini kita pergi menemui Papamu, sepertinya papamu sedang marah kepadaku karena telah membawamu pergi. Dan sebaiknya kita harus menjelaskannya kepada Papamu agar beliau tidak salah paham," ujar Erick.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com