Kuhempas tubuhku ke kasur. Ah, rasanya cape banget. Tapi bukan disebabkan karena sudah jalan-jalan bareng Reni.
Melainkan sudah lelah hati ini menyukai seseorang dan selalu tidak mendapat respon yang sama.
Tepukkan tangan itu tak bersuara. Bertepuk sebelah tangan sudah kutahu bagaimana rasanya.
Sakitttt!
Oh, Ya Allah. Mungkin seorang Mita masih belum bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hal sinkron soal perasaan antar lawan.
Huaaaa. Aku mengantuk. Aku pun tidur. Terlelap, mencoba kembali masuk ke dunia mimpi.
***
Hmmm, rasanya lebih baik. Kulihat jam dinding.
What? Aku terkejut dan segera bangun.
Apa-apaan ini? Sudah jam enam, dan tidak ada yang membangunkan aku sama sekali? Parah banget.
Aku pun segera keluar dari kamar. Bergegas masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahku lalu membuka seluruh kain yang menempel di tubuh. Mandi biar seger.
Enggak ada waktu marah-marah karena enggak dibangunkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com