Awal dari Segalanya

5 Agustus XXXX

Hari itu, aku melihat ke langit.

Bintang malam itu sangat indah. Mereka menghiasi malam dengan kelap-kelipnya, seolah sedang menari bersama.

Aku menggenggam tangan kakakku. Ia membalasnya dengan usapan lembut di rambutku. Aku tersenyum kecil.

Hari itu, hanya malam yang biasa.

Tidak.

Malam itu bukan malam yang biasanya kulewati bersama kakakku.

Aku melihatnya dengan jelas. Aku sangat mengingatnya dengan jelas.

Malam itu, satu-persatu bintang berjatuhan. Aku menunjuk keatas seraya berkata, "kak, bintangnya jatuh."

Diujung jariku, aku melihat bintang yang berkedip. Tak lama, bintang itu seperti mendekat. Tidak, bintang itu memang mendekat. Awalnya terlihat jauh, semakin lama semakin cepat.

Aku hanya dapat diam mematung melihatnya. Kakakku berteriak, semua orang berteriak. Aku dapat mendengar langkah kaki mereka yang berisik, dan kakakku yang menarik tanganku untuk segera pergi dari tempat itu. Namun, aku tidak dapat melepaskan pandanganku. Menurutku itu indah.

Semua bintang di langit berjatuhan layaknya hujan, ya, hujan meteor.

Hujan meteor yang akan mengubah sejarah mulai dari malam ini, detik ini, dan juga bahkan takdir kami berdua.

☆