Jari suamiku bergerilya di dalam piyama, bergerak lincah mempermainkan onderdil tubuhku, posisiku sudah dirubahnya, kini aku duduk di pangkuannya sambil memperhatikan nya, menatapku dengan gemas. Sekarang fokus suamiku beralih ke arahku, ia tidak lagi menatap layar tivi, sepertinya ada sesuatu yang lebih menjanjikan ketimbang layar tivi.
yah, otak mesumnya!
Kutarik senyumanku, menutupi perasaan jijik yang datang perlahan, jari jemarinya sudah berhasil membuat kancing piyamaku terbuka, dengan cepat aku menangkap kedua sisi bajuku dan menyatukannya kembali dalam genggaman tanganku,
"Ini ruang tengah, jangan bilang kamu hendak melakukannya disini." sahutku dengan nada panik dan menengok kiri kanan ruangan.
"baby, disini tidak ada siapapun , Hafsa sedang cuti, dan para security berada di pos depan, pintu penghubung pun sudah kukunci." bisiknya, dengan napas yang mulai memburu. Aku melirik sebentar ke arah jam di sudut layar bawah tivi, sudah 22.40.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com