webnovel

Prolog 2: Asa usul aku Bereinkarnasi

{Malam Hari}

Aku dan Karumi sedang didalam mobilku yang sedang melaju di jalan raya menuju rumah Karumi untuk mengantarkan Karumi pulang. Kami berdua habis dari bar karena Karumi mengajakku ke sana, dia mencoba membuatku melupakan masa lalu yang tidak akan pernah bisa aku lupakan.

"Senpaiii.... Ayo kita main..."

Ucap Karumi yang mengigau.

"Senpaiii, kamu tidak perlu malu!... Aku... aku akan selalu bersama dirimu!..."

Kata-kata itu sepertinya agak sensitif dan terlalu dewasa.....

Aku mengelus rambutnya untuk membuat dia tidur tanpa mengigau.

"Karumi, kamu wanita yang baik walaupun saat kamu mabuk!... sifat liar mu bisa membuat dirimu rugi!..."

"Aku senang bisa bertemu dirimu...."

Kata-kata yang bisa membuat hati wanita nyaman.... itu aku pelajari saat mendekati Saori dulu....

Aku fokus kembali ke arah jalan dan mengemudikan mobilku dengan aman tanpa melanggar peraturan jalan.

Sambil mengemudi mobil, aku mengelus-elus rambut pendek Karumi yang halus dan lembut....

Hati sungguh nyaman, hahhhh.... benar-benar paling enak mengelus rambut wanita. sungguh. teringat masa lalu saat aku mengelus rambut Saori yang lembut dan wangi....

Aku merindukan dirinya dan masa lalu kami, apalagi aku sangat bermimpi memiliki anak dengannya.... menggendong bayi kami.

Tapi... pada akhirnya itu tidak akan pernah terwujud...

----------------

Saat aku sedang mengemudi, tiba-tiba ada pengemudi motor berjumlah 8 mengepung mobilku dari arah samping depan dan belakang.

"Siapa mereka? Apakah mereka begal?"

Aku mencoba keluar dari kepungan mereka, namun..... mereka membawa senjata tajam berupa celurit yang menyerang mobilku....

"Woy..... ikutin kami, berani lu kabur!.... hancur mobil lu!..."

Kata salah satu begal tersebut yang menyerang mobilku...

Sangat tidak sopan sekali, apakah orang-orang sekarang tidak memiliki sopan santun?

Mobilku yang memiliki kaca gelap, membuat diriku bisa menelepon polisi untuk datang menolongku... Aku memberikan penjelasan dan jawaban yang tepat kepada mereka.

Para polisi mengirimkan pasukannya, aku menyuruh mereka untuk datang dalam 10 menit dan dalam waktu itu juga aku tetap menyalakan telpon supaya mereka bisa melacak lokasi ku....

{Markas begal}

Mereka menggiring mobilku ke markas mereka yang seperti gudang kosong yang sudah lama ditinggalkan.....

Mengapa begal sekarang tidak ada harganya? gudang kosong saja harus dijadikan markas?

Aku mencoba menjernihkan pikiranku dan menahan rasa ingin tertawa kepada mereka.

Bugghhh.....

"Turun lu!... cepat turun!.."

Begal itu memukul mobilku bagian depan sambil menyuruhku untuk turun.

Mengapa dia bersikap seperti memerintah orang?

Aku membuka pintu mobil dan keluar dari mobil, aku meninggalkan Karumi dimobil dan ponselku yang didekat dirinya, ponsel itu masih menyala teleponnya.

Aku mendekati mereka sambil berkata....

"Siapa kalian? ada urusan apa kalian terhadap diriku?"

Salah satu begal dari mereka, berjalan mendekati diriku... aku rasa dia adalah ketua begal ini.

"Lu tidak perlu tahu siapa kami!... kami disini bertujuan untuk membunuh lu!.."

"Jadi lu jangan berharap bisa lepas atau selamat dari kami!..."

Wow, perkataan yang pedas di telinga. lagipula kenapa aku harus menyelamatkan diri sementara aku bisa mengalahkan mereka?...

"Wahh..."

Blakkk...

"Ugghh!..."

"Kau sombong sekali!.. Aku lari? yang ada kalian yang akan lari!..."

ucapku yang memukul perutnya dengan kuat bahkan tidak ada yang menyadari gerakanku hingga dia pingsan ditanah...

Mereka yang melihat, tidak terima ketua mereka dibuat seperti ini. aku bisa melihat dari tatapan kebencian dan membunuh mereka!...

"Ada apa? kalian ingin seperti ini? kalau begitu maju semua!...."

Ucap kencang diriku sambil mengeluarkan aura pembunuh yang bisa dirasakan dan dilihat dari tatapan mata tajam.

"Berani sekali lu.... melukai ketua kami!... Ayo semua!... Serang..."

"Yah...."

Mereka maju dalam jumlah 11 orang, 4 orang dibelakang. aku melihat sekilas sebelumnya kalau 4 orang menggunakan pisau tajam, 4 orang menggunakan celurit, 4 orang menggunakan senjata api sementara 4 orang lagi menggunakan tangan kosong.

Aku tidak akan kalah dari mereka, dalam satu langkah kaki dan gerakan yang cepat hingga seperti bayangan saja. Aku berhasil mengenai titik fatal seperti mengganggu pembuluh darah mereka kecuali ada 1 orang yang memiliki tubuh besar dan tidak ikut campur pertarungan ini.

Sungguh menarik, kelak setelah ini aku ingin bertarung dengan dirinya... apalagi dia petarung tangan kosong...

Mereka yang terkena titik fatalnya terjatuh ke tanah, aku tidak merasa puas karena terlalu mudah hanya dengan dua jari saja...

"Terlalu mudah, aku kira kalian tidak akan langsung jatuh ketika pembuluh darah kalian aku ganggu sebentar!...."

"Sungguh memalukan...."

Aku sedikit kecewa terhadap mereka yang sangat mudah dilawan.

Dorr.... Dorr.... Dorr.....

Tiba-tiba ada yang menembakkan peluru pistol kepadaku dalam jumlah banyak, aku menghindari semua peluru pistol tersebut dengan lincah dan tubuh Fleksibel....

Tembakan yang tidak berarah atau mengasal nembak membuatku bisa menghindarinya dengan santai tanpa perlu bergerak berlebihan.

"Kau tidak akan bisa lolos dari tembakan ini terlalu lama!..."

Benarkah? dia sudah sombong duluan. kalau begitu, aku akan berikan pelajar kepadanya...

Set...

Whoosh...

"Dimana dia?"

"Aku disini!..."

"Apa!! Ugghh...."

Aku menendang kuat mereka berempat secara sekali tendang dari arah samping kanan ke kiri. mereka berempat terhempas dan membentur tembok besi gudang hingga hancur.

"Wow, aku tidak menyangka bakal seperti itu!..."

Aku berbalik badan dan sudah ditunggu oleh mereka yang awalnya sudah terkena seranganku sebelumnya.

Wow, mereka sudah bersiap melawanku kembali.... kalau begitu aku akan melayani mereka....

Aku maju menghadapi mereka sekaligus, Aku menghindari dan menangkis semua serangan tajam mengarah kepadaku menggunakan bela diri milikku. Aku memberikan pukulan kuat kepada mereka sebagai balasan.

Tulang rusuk dan tulang tengkorak mereka sedikit retak karena bela diri pencak silat milikku. Tenaga dalamku mengenai bagian tulang atau melewati kulit hingga daging mereka.

Aku juga mengambil salah satu pisau begal dan menusuk ke titik pergerakan mereka seperti tangan dan kaki membuat mereka tidak bisa bergerak untuk sementara dalam gerakan cepat.

"Wah... kalian memang benar-benar lemah!..."

"Aku kira kalian memang hebat ternyata hanya segini saja?"

Yah, aku memang kecewa tapi setidaknya ini membuatku lega karena mereka tidak menyentuh Karumi.

Aku menoleh kepada 4 orang yang bertarung menggunakan tangan kosong.

Mereka menatapku apalagi salah satu tubuh besar dari mereka berempat, sepertinya dia memiliki tinggi 200 cm dan sementara diriku cuman 190 cm.

Perbandingan tubuh yang sangat jauh, akan tetapi tubuh bukanlah hal segalanya melainkan mental dan skill yang menentukan.

"Apa kalian ingin bertarung denganku?"

"Yah, kami tertarik dengan bela dirimu dan kami mohon untuk bertarung tangan kosong pada kami!.."

Mereka sopan dan hormat layaknya seorang bela diri? aku suka ini...

"Baiklah, aku juga tertarik dengan kalian... jadi aku kita bertarung!..."

Aku menyiapkan kuda-kuda milikku, sementara mereka menyiapkan kuda-kuda dari bela diri karate...

Wow, pencak silat vs karate? menarik, apalagi 1 vs 4.... ini semakin menarik...

Set...

Kami maju saat angin berhembus, saat kami ingin memberikan serangan tiba-tiba ada yang menyuruh kami berhenti...

"Berhenti!.... jika tidak wanita ini akan aku bunuh!..."

"Lepaskan!..."

"Karumi!...."

Sialan, dia di Sandera!... kalau begitu bakal jadi repot bagiku!....

Kami berhenti untuk bertarung, aku menuruti apa yang dia perintahkan demi keselamatan Karumi.

"Bagus Katashi.... lu bisa menuruti apa yang diperintahkan olehku!... aku sangat senang melihatnya..."

"Berani sekali kau!.. lepaskan aku!..."

Karumi mencoba melepaskan diri tapi tangan kanannya yang dipegang kuat ke belakang tubuhnya membuat dirinya ke sakitan.

Tenaga ketua begal ini lebih kuat dari Karumi, belum lagi pisau yang dipegang tangan kanannya dekat leher Karumi yang bisa kapan saja di tikam.

"Diamm, jika lu mencoba melawan!... maka lu bakal mati gue tikam leher lu!..."

Gertakan itu membuat Karumi diam dan tidak mencoba melawan... yah lebih baik seperti itu.

"Sekarang, lu Katashi!... berlutut dan diam, dan kalian semua!... gue perintahkan untuk memukuli Katashi sampai mati!..."

"dan lu Katashi gerak sedikit saja.... maka asisten lu bakal mati!.."

Aku menuruti apa yang dia perintahkan, anak buahnya mulai mendekati diriku kecuali 4 orang tangan kosong tersebut.

Mereka memukuli diriku secara bersamaan, bahkan ada yang menendang diriku tapi ini bukan apa-apa....

Karumi memasang wajah khawatir dan sedih melihat diriku dipukuli.

Hey... kau tidak perlu sedih!... pukulan mereka tidak ada rasa sakit sedikitpun karena sekelas truk barang saja menabrak ku, aku tidak terluka atau merasa sakit sedikitpun...

Hahahaha, itu kejadian di masa-masa sekolah menengah atas.

Ketua begal itu semakin menjadi-jadi perilakunya, dia mencoba meraba gunung bulat Karumi.

"Kumohon, berhentilah... hiks...."

"Hehe, tidak apa-apa... gue hanya ingin menyentuhnya saja dan lu bakal jadi pelampiasan hawa nafsu gue!..."

Karumi tidak bisa berbuat apa-apa dan pasrah dengan keadaannya, dia ingin dilecehkan dan ingin melawan tapi nyawa dia menjadi ancaman...

Berani sekaliiii.... aku tidak akan memaafkannya, aku tidak akan membiarkan hal ini terulang kembali sama seperti Saori dulu....

Dengan perasaan marah yang memuncak, aku mengeluarkan aura membunuh yang pekat dan bisa dirasakan, mereka yang bisa merasakan aura membunuhku, maka saraf-saraf tubuh mereka tidak akan berfungsi sementara....

Tubuh mereka kaku tanpa bisa bergerak, termasuk ketua begal tersebut yang tidak bisa menggerakkan tangannya.

Whoosh!...

Bugghhh....

"Aaaaaaaahhhhhhhhh!..."

Dalam 1 detik, mereka semua mati dalam pukulanku yang menembus jantung mereka. Aku tidak memberikan belas kasih kepada mereka...

Tanganku penuh darah mereka, tangan ini memeluk bahkan memegang tubuh Karumi untuk melindunginya....

"Hahhhhhh....."

Karumi menangis didalam pelukanku, dia mengeluarkan semua ketakutan dan kesedihannya. Aku membiarkan dia tenang terlebih dahulu.

Whoosh!...

"Hah!!!"

"Karumi menjauhlah!..."

Aku mendorong Karumi dari pelukanku dan ada tangan yang menembus perutku yang menghancurkan organ perutku.

"Arghh!.. kau!.. aku lupa tentang kau yang masih hidup!.. Aarrgghh!..."

Aku mengeluarkan darah diperut dan dimulut dalam jumlah banyak, Aku menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Senpaiii!...."Teriak Karumi yang terkejut melihatku dalam keadaan perut berlubang.

Dia menggerakkan tangannya dan melemparkan diriku ketembok gudang dengan keras....

Whoosh!...

Bumm!...

"Arghh!.."

Aku memuntahkan darah dari mulutku, tubuhku lemah dan sulit untuk berdiri. penglihatanku mulai kabur dan aku mulai kehilangan kesadaran.

Pria besar tersebut mencengkeram leher Karumi dan mengangkatnya ke atas.

Karumi sesak nafas karena dirinya di angkat ke atas dengan leher dicengkeram kuat hingga nafas saja sulit.

"A apa yang co coba kau lakukan?"

"Aku sudah tidak tahan lagi, kau akan mengandung benih-benih dariku dan anakku sekarang!..."

"Apa maksudmu?"

Brekk!...

Pria besar itu merobek kemeja bagian gunung bulat Karumi, dan memperlihatkan bra miliknya. Pria besar tersebut juga terlihat menonjol besar disekitar celananya atau burungnya yang berukuran 25 cm.

"Tidakkkkk!... aku tidak mau mengandung anak darimu, tidak...."

Teriak Karumi yang menolak dan memohon kepada Pria tersebut.

"Hahahaha, aku tidak peduli perkataan milikmu..."

"Kesucianmu akan aku ambil dan kau bisa merasakan burung besar milikku hingga mengandung anak-anak dariku!..."

"Aku mohon, jangan!... jangan melakukan itu!... ini hanya untuk orang yang aku cintai!.. aku mohon!..."

Ucap karumi yang menangis memohon dan air mata itu jatuh ke tanah.

Whoosh!..

Bumm!...

"Aaahhh!..."

"Huks... huks!... akhirnya aku bisa bernafas lancar..."

"tapi siapa yang menolongku?" karumi menoleh ke arah kabut yang tebal.

Dia terkejut dan merinding melihat sesosok pria yang perutnya berlubang berdiri tegak, yah itu aku yang masih hidup dan bisa berdiri.

"Senpaiii!... kau masih hidup?"

"Iyah, memangnya siapa senpai mu ini? aku bukan orang lemah!..."

"Hahahaha, kau mengganggu hubungan yang sedang aku bangun bersamanya!..."

"Karumi!! lebih baik kau pergi... aku akan menahan dirinya semampu diriku!..."

"Tidak, aku tidak mau meninggalkan senpai!... aku yakin senpai tidak akan kalah semudah itu!.."

kata-kata semangat yang membuat diriku bisa melawan pria ini!..

"Baiklah, tapi jika aku kalah, maka kau kabur menggunakan mobilku oke?"

"Oke..."

Baguslah, kalau begitu aku bisa tenang!..."

"Hah? kau kabur dari pria yang mau memberikan kamu anak-anak nanti?"

"Anak-anak? kau hanya merusak hidupnya!.."

"Kau tahu apa tentang memberikan benih anak-anak kepada wanita!..."

"Aku yakin dia bisa menjadi ibu yang baik untuk anakku nanti!.."

Apa yang dia pikirkan? dia hanya melampiaskan hawa nafsunya saja dan merusak hidup Karumi!..

Aku rasa dia sudah gila!..

"Berhenti omong kosong dan bertarung denganku!..."

"Baiklah, jika itu maumu!.. yahhhh!..."

Dia memberikan serangan pukulan kuat dan kencang, aku juga memberikan pukulan kepadanya.

"Yyyyyaaaaaaahhhhhhhhh!..."

Teriak kami yang beradu pukulan dengan cepat dan kuat hingga ribuan pukulan setiap detiknya. Kecepatan kami mencapai ribuan lebih cepat dari suara atau mendekati kecepatan petir hingga dua kali lipat lebih cepat dari kecepatan petir.

Kami berputar ditempat sambil memberikan pukulan cepat kami hingga angin berhembus kencang seperti tornado kecil tetapi dahsyat hembusannya.

Karumi menaruh harapan kepada diriku dan juga mencemaskan keadaan diriku!..

"Rasakan iniiii!!!.."

Dia memberikan satu pukulan kuat ke kepalaku namun, aku menghindarinya dan memberikan pukulan kuat ke dadanya tepat letak jantungnya.

"Punch End!..."

Aku memberikan pukulan kuat tepat didadanya dan menembus letak jantungnya, aku memegang jantungnya kebagian belakang tubuhnya dan menghancurkan jantungnya dengan cengkraman tanganku.

----------------

Yah, dia mati dan aku berhasil mengalahkannya. aku memenangkan pertarung ini.

Aku melepaskan tanganku dari tubuhnya dan menendang tubuhnya yang menghantam tembok gudang hingga hancur..

Aku melangkah mundur dan jatuh di paha milik Karumi yang sudah duduk dan menyiapkan senderan untukku.

"Senpaiii.... Senpaiii!... kau baik-baik saja kan? aku mohon jawablah!..."

Karumi... sepertinya dia memanggil namaku tapi aku tidak bisa mendengar secara jelas, pendengaran milikku mulai menghilang, penglihatanku mulai kabur saat melihat Karumi yang berada diatasku.

Darah terus keluar dari tubuhku, aku merasa dingin dan diambang Kematian. aku merasa ada yang harus aku sampai tetapi aku tidak kuat untuk berbicara, meskipun begitu aku tetap harus berbicara....

"Ka Karumi...."

"Iya senpai, tenang saja! kau akan selamat karena ambulans bentar lagi sampai!..."

"Tidak, itu tidak akan berhasil dan aku harus menyampaikan ini!.."

"Tolong rekam suaraku ini, ini permintaan terakhirku!..."

"hiks, senpaiii.... tidak.... Hiroki!... kau tidak boleh berbicara seperti itu!..."

"Aku baru pertama kali mendengar kau menyebutkan nama depanku!... namun kau harus mengabulkan permintaan terakhirku!..."

"Baiklah!..."

Karumi mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam suara milikku sambil menangis mengeluarkan air mata.

"Kalian semua , karyawan PT. Juu. aku yakin kalian bisa mendengarkan hal ini!.. Aku akan mati namun sebelum itu, aku ingin menyampaikan sesuatu!.."

"Jika aku mati, maka Rosa Karumi yang merupakan asistenku akan menjadi CEO baru dan aku yang mengangkat jabatannya sendiri..."

"Untuk sahabatku, terimakasih telah membantu diriku dari nol hingga sekarang, meskipun kita berpisah dan memilih jalan masing-masing. namun, kita tetaplah sahabat!.."

"Untuk Isamu, kau tidak perlu sedih setelah kehilangan Hideaki. aku yakin kau akan bertemu dia kembali dan aku yakin keponakanku tidaklah lemah!..."

"Untuk semua, semoga kalian tetap berbahagia dan tetap menjalani hidup apapun masalahnya. Masalah bisa kita hadapi seperti kita menghadapi badai, setiap masalah memiliki akhir yang baik begitu pula badai yang memiliki akhir cuaca cerah dan pelangi!..."

"Kalau begitu, aku tutup pembicaraannya dan selamat tinggal dunia!..."

Karumi menutup rekam suaranya dan menangis sedih mendalam, dia tidak tahan akan kesedihannya yang melihat kematian ku. Maaf Karumi, aku membuat dirimu melihat kematian diriku yang tentu kau salah satu orang paling sedih!...

Aku harus memberikan kata-kata kepadanya sebelum berpisah.

"Rosa, dengarkan aku!.. Aku harap kau menemukan cinta sejatimu dan menemukan laki-laki yang lebih baik dariku, karena dunia ini sungguh luas dan tentu kau bisa menemukan laki-laki yang baik untukmu...."

"Aku memang manusia biasa, tetapi aku yakin kau bisa memiliki laki-laki yang baik dan tulus kepadamu!..."

"Tidak, orang yang aku cintai adalah kau Hiroki. kau satu-satunya laki-laki yang aku cintai saat ini!..."

"Hei, dengarkan aku!... laki-laki didunia ini bukan aku saja!... banyak diluaraan sana dan aku yakin kau bisa menemukannya, aku percaya Rosa!... ini permintaan terakhirku!..."

Rosa menangis mendalam dan mengangguk yang menandakan dia setuju atas permintaan terakhirku...

Aku senang dan tersenyum, aku rasa sudah menjadi pahlawan seperti apa yang aku cita-citakan, walaupun aku gagal menjadi pahlawan bagi Saori, setidaknya aku menjadi pahlawan bagi orang-orang didunia!...

Penglihatanku memudar menjadi hitam, pendengaran milikku menghilang, Indra sensasi milikku juga menghilang, sekarang aku merasakan kehampaan dan kegelapan yang abadi saat ini.

Tiba² aku terbangun disuatu tempat dengan kedua tanganku yang diikat menggunakan rantai.