Sinar matahari meninggi mengalirkan hawa panas menembus kulit. Tiga orang wanita terlihat fokus menonton televise di ruang keluarga. Kediaman keluarga Adiwijiaya menjadi tempat berkumpul anak dan menantunya.
Alice bergidik ngeri melihat televise yang menayangkan sinetron tentang perselingkuhan di sebuah rumah tangga.
"Ngeri ya zaman sekarang," celetuk Amira memasukkan cemilan kedalam mulutnya.
"Ya, mah. Ngeri mah zaman sekarang, pelakor dimana-mana."
"Ya benar-benar. Menurut mamah nggak hanya pelakor saja yang salah, si lakinya juga harus sadar. Kalau sudah punya keluarga apalagi anak itu harus menjaga mata dan nama baik keluarganya. Jangan sampai tergoda." Timpal Amira tak berhenti menatap sinetron yang masih berputar dengan adegan yang mellow sebuah perselingkuhan dalam rumah tangga.
Melisa mengangguk setuju. "Iya benar mah."
"Pokoknya semuanya salah, jangan sampai Mas Rama tergoda." Lirih Alice hanya dirinya saja yang dengar. Sebab suara televise cukup keras.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com