"Ayo pah kita kembali kesana. Hikss." Alice menangis tiada henti sepulang dari apartemen Rama. Bahkan sekarang sudah sampai di rumah tangisannya tak kunjung reda.
Alice sadar, percuma menangis sampai keluar darahpun tak akan bisa merubah keadaannya yang sekarang. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, orangtua Rama sudah tidak menerimanya.
Seakan keadaan berbalik begitu saja bagai seperti mimpi. Kini Alice merasa dirinya berada di posisi yang ditempati Rama kemarin.
"Nak sudah, jangan menangis lagi. Tenangkan dirimu."
"Pah, kenapa ini semua harus terjadi?"
"Papah puas sudah meluapkan emosi papah ke Mas Rama?" Alice menghampiri papahnya yang lebih banyak diam setelah kejadian panjang terjadi tadi.
Keadaan terbalik, Alice yang kemarin tidak peduli pada Rama seketika beralih haluan. Terlihat kekecewaaan teramat besar terpancar dari netra Alice tertuju pada Salim.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com