"Alice!" Rama mendekat menatap nanar Alice. Jujur dia sangat rindu dan ingin memeluk Alice. Namun kenyataan pahit menamparnya begitu kejam. Bagaimana bisa Alice, menolak kehadiran buah hati mereka. Itu sungguh menyakiti hatinya hingga terasa luluh lantak tak berbentuk.
Mendengar namanya dipanggil, membuat atensi Alice teralihkan pada sumber suara di sisa ambang kesadarannya yang perlahan hilang seiring pejaman mata yang semakin berat. Keduanya beradu pandang.
Alice menangkap sosok Rama menghampirinya dengan raut muka sendu,"Mas Rama?" lirih Alice setelah kesadarannya telah hilang.
Salim melihat kedatangan Rama yang tak diharapkan seketika memunculkan emosi membara. Zubaidah tentu melihatnya merasa khawatir, ini di rumah sakit, tidak boleh membuat kegaduhan terlebih Alice sedang sakit sekarang.
"Berani kesini kamu! Keluar." Salim menyeret Rama keluar dari kamar Alice dengan menarik kerah kemeja Rama hingga lecek.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com