Sepulang dari Singapura, Alice hanya menghabiskan waktunya dengan mengurung sendiri didalam kamar. Keluar kamar hanya ketika lapar saja. Membuat orangtuanya khawatir.
Mereka tidak menyangka bila puterinya akan diperlakukan layaknya orang asing oleh keluarga besannya sendiri selama di Singapura. Kecewa, marah dan tidak terima itulah yang dirasakan orangtua Alice saat ini.
"Kita harus bagaimana ini, pah?" Zubaidah bingung merasa kehilangan akal, menoleh pada suaminya yang kini duduk disebelahnya.
Ya, orangtua Alice telah berusaha menemui besannya di rumah. Namun itu sia-sia karena rumah itu kosong dan keluarga Adiwijaya memilih tinggal di Jakarta. Alasannya untuk menjalani perawatan di rumah sakit ibukota, mungkin.
Rencana mereka ingin bertemu adalah untuk meminta maaf dan meminta kesempatan pada Alice agar diterima kembali dengan baik. Disini mereka yang salah tentu kasihan bila anaknya yang kena imbasnya, apalagi anaknya tengah mengandung.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com