Alice kesusaha mengimbangi langkah Melisa yang sedang menarik paksa tangannya keluar dari rumah sakit. Yang bisa dilakukannya hanyalah merintih kesakitan. Melisa sengaja menulikan pendengarannya tak menggubris rintihan dan permintaan Alice padanya.
"Melisa, pelan-pelan. Sakit." Keluh Alice dengan hati tercabik-cabik.
"Melisa, berhenti. Jangan sakiti Alice, dia tengah mengandung." Pinta Reza mengejar Melisa dan Alice dari belakang.
Hingga akhirnya Melisa menghempas tangan Alice dengan kasar saat mereka sampai di pelataran rumah sakit Singapura yang lengang. Deru nafas memburu karena amarah mulai tak bisa mengendalikan akal kewarasannya bila dirinya sedang berhadapan dengan ibu hamil, kakak iparnya sendiri.
"Awssh."
"Tidak tahu malu, berani sekali kamu kesini menemui Kak Rama." teriak Melisa dengan emosi yang membabi buta, mata memerah dan nafas naik turun dengan cepat.
Alice hendak berbicara namun,
Plakk
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com