Ajeng masih menangis di luar sementara ia tidak tahu harus mengatakan apalagi pada bela sekarang karena ia takut bila sudah mendengar semuanya.
Ajeng kemudian hanya bisa duduk di teras ini dan masih memikirkan tentang apa yang terjadi barusan seharusnya ia tidak membicarakan tentang masa lalu dan juga ia tidak membicarakan hal itu bersama pria ini. Bahkan ia soalnya tidak mungkin luka lama pada pria itu dan juga tidak boleh melanggar privasi seperti itu bahkan ia sebagai seorang orang tua juga seharusnya merasa bahwa Malik sama sekali tidak merasa nyaman saat membahas tentang keluarganya. Tetapi rasanya Ajeng tidak bisa menahan rasa yang begitu sangat tidak bisa dia lakukan karena ia sangat bahagia melihat pria kecil yang dulu memberi semangat pada putrinya datang kembali bahkan sudah dekat dengan putrinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com