"Ngomong-gomong, apa yang kamu lakukan di hutan itu hingga terluka dan pingsan begitu?" David menatap Yuni, kemudian membuang pandangannya. Yuni meringis, merasa bahwa dirinya sok akrab. "Maaf, aku bukan bermaksud apa-apa."
"Aku sedang berburu."
"Berburu? Berburu sampai terluka? Kudengar dari warga desa kalau hutan itu terlarang bagi siapa saja untuk masuk."
Tak terasa dua bulan sudah Rhea tinggal sekaligus bekerja di desa tersebut. Sejauh ini tidak ada hal yang membuatnya merasa kesulitan. Ternyata tinggal di desa tak seburuk yang dibayangkan.
"Eh, eh ibu-ibu, denger-denger anaknya Bu Sita menghilang. Tiga hari belum kembali." Seorang wanita paruh baya tiba-tiba datang dan mengatakan hal yang membuat yang lain terkejut, termasuk Rhea.
"Oh ya? Anaknya Bu Sita kan masih kecil, tidak mungkin dia kabur karena tidak dibelikan jajan bukan?" Ada nada geli pada perkataan wanita bersurai pendek tersebut. Ia yang tadinya hendak memilih sayur mayur terhenti.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com