webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
114 Chs

Chapter 56

Kaito

Apa pun yang terjadi padamu pasti itu sangat berat. Aku bisa melihat nya di wajah mu Ai. Kau seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagimu.

"Ai ... kau ini sebenarnya kenapa?", tanya ku.

Ai hanya menggelengkan kepala nya menolak menjelaskan semua yang terjadi.

"Ai ... dunia ini memang seperti game ..."

"Terkadang kita mendapatkan sesuatu ..."

"Terkadang kita juga akan kehilangan sesuatu"

"Jika kau menang memang kau akan merasa bahagia ..."

"Tapi jika kalah ... tidak ada Tombol RESTART"

"Sesuatu yang hilang darimu tak akan bisa kembali",

"Waktu yang kau buang tak akan kembali ..."

"Kau tak akan bisa mengulangi lagi dari awal ..."

"Dunia ini memang Game tapi hidup bukanlah Game ingat itu Ai ..."

"Jika kau keluar dari game ini ... kau tak akan bisa kembali lagi ..."

"Ai ... berjanjilah pada ku kau tak akan melakukan ini lagi ...", ucap ku bangkit berdiri lalu membantunya berdiri.

"Malam ini ... dibawah bulan dan bintang ... aku ingin kau berjanji padaku ... kau tak akan melakukan ini lagi ... mau kan?", ucap mu menggenggam ke dua tangan nya.

Ai hanya mengangguk dengan air mata yang kembali mengalir di pipi nya. Malam ini bulan dan bintang akan menjaga janji kami, jangan biarkan dia mengakhiri hidup nya.

"Aku ... aku akan membuat senyuman mu yang seindah pelangi itu kembali lagi ... dan aku akan membuat suara mu kembali lagi ..."

"Jika kau tak mau mengatakan masalah mu ... aku akan mencari tau nya ... sejauh apapun kau menyembunyikan nya ... aku akan menemukan nya", ucap ku seraya mengusap air mata yang ada di pipi nya.

Disaat yang sama air hujan mulai menetes perlahan. Semakin lama air yang jatuh semakin banyak. Di tengah hujan aku tetap menggenggam tangan nya. Hanya suara deru hujan yang terdengar, aku tak tau harus berkata apa.

Air hujan mulai membasahi pakaian ku. Bagitu juga dengan Ai. Seragam yang masih ia pakai mulai basah karena air hujan.

Kau memaksa ku untuk mengatakan semua nya ...

Aku telah menyatakan perasaanku pada mu ...

Aku tak peduli jika kau tak mengerti ...

Apa yang membuat mu melakukan ini?

Apa?

=°=°=°=°=°=°=°

Ai

Hujan ... hujan telah mewakili tangis ku malam ini ...

Aku memang tak bisa mengulang dari awal ...

Waktu memang tak bisa kembali ...

Hidup bukanlah game ... aku tau itu ...

会と

Kai to

(pertemuan)

Nama mu ... arti nama mu ...

Hanya satu satu nya kata bahasa jepang yang ku mengerti ...

Pertemuan kita ...

Aku takut itu akan cepat berakhir ...

Tak lama lagi ... aku yakin itu ...

-(-(-(-(-(-(-(-(-(-

(Tiga tahun lalu)

Aku sedang menjenguk adik ku yang sedang berada di rumah sakit. Saat aku masuk ke ruangan nya. Dia tak ada di ranjang nya. Aku pun sedikit khawatir, tapi tiba tiba seseorang mengejutkan ku dari belakang.

"Kakak!!", seru adik perempuan ku menepuk pundak ku.

"Kau ini ... buat kakak jantungan aja", ucap ku kesal.

"Halah ... kakak terlalu berlebihan ...", kata adik perempuan ku lalu kembali melangkah lalu berbaring di ranjang nya.

Aku pun meletakan buah buahan yang ku bawa di atas meja di samping ranjang rumah sakit. Aku pun duduk di kursi yang ada di samping ranjang nya. Beberapa menit kami lewati tanpa sepatah kata pun. Sampai pertanyaan adik perempuan ku mengejutkan ku.

"Kak ... aku boleh ngomong gak?"

"Apa?, ngomong aja gak apa apa", ucap ku penasaran.

"Aku punya pesan terakhir ... aku tau hidup ku gak akan lama lagi ... jadi ...", ucap nya dengan mata yang berkaca kaca.

"Jika kakak bertemu dengan laki laki ini ... ucapkan terima kasih ku untuk nya ...", ucap nya sembari menyobek kertas dari buku catatan harian nya.

"Laki laki ini telah memberiku tujuan hidup ... aku sudah berjanji pada nya tapi aku yakin aku tak akan sempat menepati janji ku pada nya ...", lanjut nya sembari menulis sesuatu di selembar kertas itu dengan pensil nya.

"Aku jatuh cinta padanya ... tapi ... jika aku menyatakan perasaan ku sekarang ... percuma saja karna ...", tambah nya dengan air mata yang mulai menetes.

"Aku pasrahkan dia pada mu kak ... Ini ... ku berikan semua cinta ku pada nya untuk mu ... aku mohon ... kakak harus selalu bersama nya, kakak harus menjaga nya untuk ku, cintai dia untuk ku", ucap nya memberikan selembar kertas itu pada ku.

-)-)-)-)-)-)-)-)-)-)-