webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
114 Chs

Chapter 109

Kaito

"Apa?! bahkan kekuatan adik nya tak bisa menghapus penyesalan nya?", aku tak menyangka akan benar benar kehilangan Ame kali ini.

"Yume ... apa yang terjadi kalo kita biarin si iblis itu gitu aja?", tanya ku memastikan kemungkinan terburuk yang mungkin bisa terjadi.

"Ai akan bunuh diri ...",Yume menundukan kepala nya dengan wajah yang penuh air mata itu.

Sial!!!

"Kaito ... aku minta maaf ... aku memang lemah ...",

"Mungkin kita memang lemah ... tapi bukan berarti kita bisa menerima takdir tanpa berbuat apa apa ...", aku yakin aku bisa berbuat sesuatu, tak peduli apa pun hasil dan resiko nya, aku akan tetap mencoba nya.

"Kaito?! ... apa kau ingin?!", Yume kembali berdiri dengan mata yang terbelalak.

"Hmm ... aku akan memundurkan waktu ... aku akan mengubah takdir Ai ...", aku meletakan telapak tangan ku di dada dan mulai meneteskan air mata untuk mempersiapkan kematian ku.

"Jangan!!! ... Ai mungkin tak akan bertemu dengan mu!!!", Yume memberitahu ku resiko lain yang bisa saja terjadi.

"Itu lebih baik ... asalkan kenangan nya masih ada di dalam diri ku", ucap ku seraya memejamkan kedua mata ku.

"Payah!!! tolol!!! ... jika kau mati semua itu akan hilang ...", teriak Yume.

"Masih ada sepuluh persen kan?", aku menoleh ke arah Yume dengan sedikit senyum.

"Aku ... aku tak sanggup kehilangan teman ku lagi ...", Yume kembali menundukan kepala nya.

"Bagus lah ... kalau begitu aku masih punya tujuan untuk hidup", kata ku seraya memandang ke langit.

Dengan ini, aku masih punya janji ku pada Mina untuk tetap hidup dan memberi nya jawaban atas pernyataan cinta nya pada ku. Aku juga masih punya Hanabi, dia lah tujuan hidup ku sekarang. Ditambah lagi Yume, dia tak ingin kehilangan teman nya lagi.

Ai, walau kau tak lagi memiliki kenangan yang sama. Aku akan tetap mencintai mu seperti sekarang. Aku akan menyelamatkan mu, walau aku mungkin tak lagi kembali ke dunia ini lagi.

"Kaito ... aku mohon ... jangan mati ...", Yume mendekat ke arah ku dan menepuk pundak ku.

"Hmm ... terima kasih ... kau sudah banyak membantu", ucap ku tetap memejamkan mata ku.

"Tenang saja ... kenangan ku tak akan berubah ... jadi aku tetap punya ingatan ku yang sekarang walau kau memundurkan waktu", jelas Yume.

"Jelas ... karena kau adalah malaikat", aku bersiap untuk menggunakan kekuatan ku ini sekali lagi.

Aku akan mengubah takdir, aku akan melawan takdir itu. Aku yakin aku bisa selamat. Walaupun aku tak selamat, aku sudah melakukan hal yang harus nya aku lakukan. Ame, aku tak akan membuat pengorbanan mu sia sia.

--------------------

Saat itu juga Kaito membuka kedua mata nya. Bola mata hitam nya itu memancarkan cahaya biru yang sangat cerah. Kaito bersiap untuk mengubah takdir.

Kali ini Kaito akan merubah takdir yang cukup besar efek nya. Mungkin dia tak akan pernah kembali lagi ke waktu dan dunia asal nya. Tapi ia tak lagi peduli terhadap apa yang akan terjadi pada diri nya.

Padang pasir dan semua yang ada di sekeliling Kaito perlahan lenyap tak tersisa. Dan sesaat kemudian Kaito hanya berada di kegelapan tak berujung.

"Aku akan kembali ke waktu itu", kata Kaito sembari mengepalkan tangan nya itu dan mengusap air mata yang ada di pipi nya.

Kaito kembali menutup kedua mata nya itu. Dan sesaat kemudian, Kaito mulai mendengar suara dan mencium bau yang familiar bagi nya.

Tik tok tik tok~

Suara jam dinding kamar nya. Bau masakan yang juga masih melekat di ingatan nya.

"Kakak!!! bangun!!!", teriakan Hanabi dengan suara nya yang agak berbeda itu.

Kaito membuka mata nya dan menyadari diri nya sedang berbaring atas ranjang nya seperti biasa. Tubuh nya itu kembali menjadi pendek seperti saat tiga tahun lalu. Seragam SMP nya masih tergantung di pintu kamar nya.

Dia benar benar melakukan perjalanan waktu kali ini. Saat dia bangun dan melihat tanggal di ponsel lama nya, Kaito sangat terkejut.

"Hari ini ... Ame sudah berada di rumah sakit ya ... pasti Ai akan menjenguk Ame hari ini", ujar nya lalu langsung berlari ke kamar mandi.

Sesaat kemudian suara ibu nya Kaito terdengar.

"Kaito ... ayo sarapan!", panggil ibu Kaito sembari menyiapkan sarapan di meja makan bersama Hanabi yang masih memakai seragam SD nya.k