webnovel

Kultivasi

Zhoulu atau Zhoulao adalah tempat kekuasaan yang luas, baru-baru ini ada pengumuman pergantian kaisar karena kaisar yang lama telah ketahuan melakukan korupsi dan ketahuan telah memperbudak secara sinis orang-orang yang tidak mampu. Kaisar baru yang bernama Yue Chi adalah kaisar termuda sepanjang sejarah Zhoulao, namun Yue Chi sangat berbakat dan mempunyai kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh, mungkin kekuatan yang diberikan keturunannya secara generasi ke generasi.

Tak lama setelah dua hari pelantikan dan pesta-pesta, Yue Chi mengumumkan akan diadakan perlombaan yang memperebutkan gelar Jawara Burung Gagak, Jawara burung gagak adalah tingkat Jawara yang paling awal. Belum dipastikan berapa tetapi Yue Chi hanya ingin mengumumkan satu dari sekian informasi seputar kejuaraan.

Fu Shui tengah berlatih, ia tidak menggunakan Goujian atau pedang legenda milik klan Qingling karena masih takut dirinya belum mampu dan belum bisa memahaminya. Fu Shui tidak memiliki ability spesial yang dapat mengoptimalkan segala sesuatu dengan mudah dan lumayan instan.

Atau mungkinkah begitu? Fu Shui tidak tau pasti. Ia kini hanya menggenggam sebuah Cutlass, salah satu dari ratusan koleksi pedang ayahnya saat ia selesai menang perang.

"Nona muda, pakaian yang kamu desain telah siap di buat, silahkan untuk dilihat."

Dari ekor mata Fu Shui reflek melihat seorang wanita, umurnya sangat-sangat dewasa dan hampir rapuh. Fu Shui dengan segera memasukkan Cutlass miliknya kedalam sabuknya dan ikut bersama wanita yang dikenal sebagai penjahit profesional klan Qingling.

"Ooohh, ini bagus banget.. Nampak nyata, elegan namun mematikan.... Terimakasih bibi." Ucap Fu Shui dengan rasa puas berlebih.

Setelah ia melihat pakaiannya, ia langsung masuk kedalam ruang ganti dan boomm, Fu Shui menjadi seperti sekarang yang dengan kegirangan, amat senang dengan pakaian barunya.

"Apapun untuk nona muda agar bisa tersenyum."

Kata wanita itu sambil mengelus rambut Fu Shui dengan lembut.

"Kalau begitu Fu pamit dulu ya bibi, mau lanjut latihan." Ucap Fu kembali dan ia langsung bergegas pergi keluar dengan pakaian barunya.

Sesampainya, Fu mencoba pakaian barunya yang memiliki tudung layaknya sicantik dan si serigala.

Warna pakaiannya merah tua dengan rompi bulunya yang berwarna hitam, bagian punggung seperti ikatan tali. Ia terlihat seperti campuran bajak laut, pendekar dan pasukan roma Empress Claudia.

Ia merasa seperti burung gagak, namun ia juga merasa seperti burung rajawali.

"Shui? wow, kamu punya pakaian baru nih dan kamu dibolehin pegang senjata juga."

Mendengar suara tidak asing, Fu Shui berbalik dan melihat Dan Zhu yang berada di atas pohon halaman rumahnya yang menjadi tempat berlatih nya duduk dengan santai.

Dan Zhu kemudian berdiri perlahan dan melompat tinggi. Ia mendarat tanpa suara didepan Fu Shui, tidak heran karena Dan Zhu ikut latihan diantara dua ilmu bela diri Qingling dan Chansu.

"Ngomong-ngomong, akankah kamu ikut perlombaan memperebutkan gelar yang di selenggarakan oleh Kaisar Yue Chi?." Kata Dan Zhu.

Lantas Fu Shui mengangguk "Benar, aku akan ikut." jawab Fu Shui dengan nada yakin.

"Bagus, aku juga menantikannya. Kalau begitu, sampai jumpa Shui." Kata Dan Zhu dan dia mulai parkour dari satu rumah ke rumah lainnya.

Dan disinilah, Fu Shui menghela nafasnya dengan amat panjang. Ia tidak tau cara memulai atau melanjutkan apa yang Fu Shui pernah lakukan, ia merasa terjebak dalam lautan akan rasa bingung sehingga tanpa sadar Fu Shui mengeluarkan suara Frustasi.

"Sangat disayangkan untuk reinkarnasi ku begitu bingung tanpa arah."

Suara gadis seusianya terdengar di telinganya, bentar, telinga? Fu Shui dengan cepat berbalik, melihat kiri dan ke kanan, tiap jalanan ia sisir dengan kedua matanya secara teliti namun tak ada seorangpun disini maupun disana.

"Bodoh, kau nyari siapa sih? aku ini bicara dalam kepalamu.. Tepatnya, pikiranmu." Ucap suara gadis.

"Katakan padaku, kamu siapa? kok kamu tiba-tiba ada?." Balas Fu Shui dengan panik dan suara tawa gadis tersebut mulai terdengar.

"Aku adalah pemilik tubuh asli Fu Shui. Aku Fu Shui itu sendiri, menurutmu apalagi? Astaga bangun-bangun dari kematian hanya untuk menjadi pemandu orang yang tidak mengerti apa-apa." Ucap suara yang mengaku sebagai Fu Shui dengan kesal.

"Yah tapi karena aku cuma jadi kekuatan dari matamu yang kebetulan punya kesadaran, panggil saja aku Yatima." Lanjutnya.

Mendengar ucapan panjang suara gadis tersebut, ia mulai menyadari bahwa pita suara mereka sama. Menurut ingatan dari tubuh Fu Shui, Fu Shui yang asli memang sangat tomboy dan hobi berkelahi.

"Ayo kembali ke topik awal, jadi kamu sudah mendapatkan restu dari ayah dan ibu.. Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah Kultivasi." Ucap Yatima.

"Kultivasi? semacam Yoga?." Balas Fu Shui tanpa berfikir terlebih dahulu.

Yatima sedikit mendengus setelah mendengar balasan Fu Shui, Yatima seperti diambang rasa paham dan tidak paham dengan ucapan balasan Fu Shui.

"Yoga? kamu ngelantur ya?!." Ucap Yatima dengan nada kesal.

"Heh, anak kecil seperti mu seharusnya banyak belajar tata krama agar kamu tidak mati konyol." Balas Fu Shui.

Yatima membuat suara menahan amarah, ada beberapa kata umpatan yang tidak sengaja ia keluarkan dengan nada pelan. Fu Shui hanya tertawa saja dalam hatinya, tawaan yang sudah pasti didengar oleh Yatima itu sendiri.

"Serah kau orang tua, kali ini aku sarankan kamu melakukan Kultivasi, apa itu kultivasi? kau cari tau sendiri, sampai jumpa." Balas Yatima dengan nada berang lalu tidak ada tanda-tanda Yatima aktif.

Fu Shui menghembuskan nafasnya, lalu ia mulai merasakan lagi bahwa Fu Shui yang asli, yang mengganti identitas nya menjadi Yatima pun hadir kembali.

"Ah maaf soal tadi, ayo kita lanjutkan." Ucap Yatima dengan nada derau.

"Kau yakin lanjut dengan suasana begitu? tidak baik untuk kesehatan." Balas Fu Shui.

"Hah?! kamu kira aku ini punya tubuh lengkap?! ngotak dikit." Kata Yatima yang kembali marah.

"Tapi, kamu bereinkarnasi bersama diriku. Walaupun cuma kekuatan mata, tapi tetap aku adalah bagian dari dirimu dan juga kamu." Jelas Fu Shui.

Yatima terlihat berfikir dari suaranya yang deru.

"Cukup adil, ayo lanjutkan kultivasi nya dan aku akan membantu mu mengoptimalkan energi spiritual." Kata Yatima.

Fu Shui kemudian mencari tempat duduk yang enak untuk melakukan kultivasi, ia memejamkan matanya dan mulai melakukan kultivasi yang berdurasi dua setengah jam.

Dalam dua setengah jam tubuh Fu Shui terasa terbakar, nafasnya agak terengah-engah dan kerap sesekali air mata jatuh dari matanya, namun Fu Shui tetap berusaha berkonsentrasi agar proses kultivasi nya tidak pecah yang mengakibatkan putusnya salah satu saraf otak Fu Shui.

Dua setengah jam? ini sudah mau empat jam!!. Ntah sampai kapan Fu Shui akan bertahan namun ketika ia mulai merasakan ingin menyerah, akhirnya Kultivasi nya berhasil dengan sempurna.

Fu Shui yang berderai air mata karena pertama kali merasakan kultivasi pun langsung tepar disana.

"T-tubuhku mati rasa dan seperti terbakar, Ya-Yatima, kamu katanya mau bantu." Ucap Fu Shui.

"Heh lemah, padahal baru saja aku kasih Kultivasi level advance." Balas Yatima dengan nada menjengkelkan, seketika mata Fu Shui membelalak dan Fu Shui ingin membalas perkataan nya Yatima, namun tubuhnya tidak bisa merespon apa-apa. Benar-benar tepar tanpa energi sekalipun.

Matanya mulai redup dan Fu Shui mulai kehilangan kesadaran nya secara perlahan. Sebelum kesadaran Fu Shui hilang sepenuhnya, ia melihat sepasang kaki bergerak menuju kearahnya. Ia tidak bisa melihatnya maupun mendengarkan apa yang terjadi, indra yang dimiliki Fu Shui sudah melemah dan Fu Shui akhirnya kehilangan kesadaran.

-𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜-