Natasha melihat tenaga pengajar di sekolah anaknya itu mengangguk, seakan-akan mengerti permasalahan yang dia ceritakan. Namun, dia tidak begitu yakin bahwa David benar-benar sedang mendengarkan ceritanya. Laki-laki itu terlihat hanya fokus pada Natasha saja bukan pada apa yang dia ceritakan.
"Oh, ternyata seperti itu." David mengangguk lagi. Kemudian dia kembali membuka mulut dan bertanya, "Oh, ya, ke mana Ayah Marlo? Apa dia juga ada di sini?"
Jantung Natasha tiba-tiba berdegup kencang mendapat pertanyaan seperti itu dari David. Ia tidak bisa berkata-kata, karena sampai sekarang saja wajah tenaga pengajar di depannya itu, mengingatkannya pada mendiang sahabat. Sahabat yang juga sudah merelakan masa depannya hanya untuk menyelamatkan nama baik Natasha.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com