Kedua sudut bibir Keara terangkat kecil. Gadis itu mengulum bibir begitu saja saat membaca balasan Gilang selanjutnya penuh dengan antusiasme cowok itu. Seakan bahagia.
Bahkan Gilang lupa kalau sebelumnya ia habis menangis dibahu Keara. Tentang masalah dan cerita masa lalunya.
Keara menghentikan langkahnya. Gadis itu kini berdiri didepan pintu kamar apartementnya. Keara menarik nafas, gadis itu kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku jaket sang abang.
Awalnya tadi Keara ingin sengaja memberikannya pada Gilang. Tapi pemuda itu menolak, malah memakaikan jaket abang Keara itu pada tubuhnya.
Keara menggigit bawah bibir. Gadis itu kemudian mengetuk pintu apartement. Beberapa kali hingga muncul seorang wanita berumur sekitar kepala empat disana.
Keara tersenyum. "Mah..." sapanya membuat sang mamah menghela nafas lega.
"Mamah pikir kamu kemana... ayo masuk," sang mamah menarik Keara masuk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com