Kalau biasanya sih gue tinggal naik bus atau angkot, tapi masalahnya ia bingung harus naik bus atau angkot yang mana? Ngga mungkin kan kalau sekarang gue asal tebak saja, bisa-bisa gue tersasar jauh dan berakhir tak tau arah jalan pulang. Stop, gue harus menghentikan pikiran ceroboh gue ini sekarang juga.
Masih berdiri didepan gerbang rumah dengan gelisah, pandangan gue berbinar melihat cogan sekaligus harapan lewat. Cowok dengan seragam sekolah yang sama dengan gue terlihat dari kejauhan mau lewat di depan gue. Uh, jangan sia-siakan kesempatan!
Rambut badai klimis, wangi parfum yang wanginya mampu membuat jiwa bergetar, seragam berantakan dengan aksesoris tak lengkap membuat pemandangan indah terpampang nyata didepan gue. Woyy mental gue morat-marit. Meleyot di tempat everybody.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com