webnovel

Addicted (IND)

LGBT+
Actuel · 75.7K Affichage
  • 162 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Malam itu badai datang menghantam kehidupan Arghi Baswara, di mana dua orang perampok menerobos masuk ke rumahnya hingga dia harus kehilangan indera penglihatannya secara permanen. Semesta Arghi runtuh hanya dalam hitungan jam. Semuanya hitam tanpa warna, seberkas cahaya pun tidak dapat di tangkap oleh matanya. Harapan, impian, cita-citanya dan seseorang yang harus dia lindungi dan jaga. Semuanya pupus seperti kedipan mata. Dia merasa menjadi orang paling tidak berguna. Galant Virendra hancur dalam satu minggu. Sahabat satu-satunya yang paling dia sayang, kehilangan penglihatannya. Lalu tak lama ayahnya yang sebagai tenaga medis direnggut dari hidupnya. Galant tidak punya siapa-siapa lagi dalam keluarganya, hanya ada Arghi sahabatnya sebagai tumpuan dalam hidup Galant di dunia sekarang yang justru Arghi merasa paling tidak berguna dan menganggap hanya menjadi beban bagi Galant. Kemudian keanehan muncul dalam diri Galant setelah dia tanpa sengaja mencium Arghi ketika sahabatnya itu sedang tertidur. Perubahan tubuhnya yang berderak seolah membelah tubuh Galant saat perlahan dirinya berubah menjadi lebih memendek dan merasakan semburan kekuatan besar melingkupi Galant disusul dengan rasa sakit menyengat di sekujur tubuhnya. Galant tidak pernah menyangka bahwa dengan dirinya yang tanpa sengaja mencium Arghi pada malam bulan purnama saat itu membawa dia dalam perubahan hidupnya yang jungkir balik. Ketika dia menyadari bahwa dia bukanlah manusia biasa, tetapi seekor serigala yang kehilangan kendali hanya dengan mencium aroma dari sahabatnya, Arghi. Apa yang terjadi pada Galant? Ditambah dengan Galant yang sangat sulit mengatasi tarikan yang begitu kuat dari sebelumnya untuk terus bersama Arghi yang sama sekali belum mengetahui perubahan dari Galant menjadi seekor serigala di tengah malam purnama, karena perubahannya dia hampir menjadi gila dengan sebuah aroma yang mencekiknya datang dari sahabatnya yan menembakkan aromanya seperti kesetanan. Siapa sebenarnya Galant?

Chapter 11. Perampok

Arghi Baswara meletakkan ponselnya di atas kasur dan menempelkan jari telunjuk di depan bibir. Mendengarkan suara samar yang datang dari lantai bawah rumahnya, walaupun dengan hujan deras mendominasi indera pendengarannya. Namun, Arghi tahu ada yang salah di lantai bawah, suara berisik tidak wajar membuatnya bangun dari duduk.

"Ada apa, Arghi?" tanya sahabatnya yang dua tahun lebih muda dari Arghi, menatapnya dengan penasaran.

"Ada orang di lantai bawah, padahal paman sedang berada di rumah sakit dan tidak mungkin bisa pulang," kata Arghi setengah berbisik walaupun dia tahu suaranya tidak akan terdengar sampai ke bawah. Dia kembali berbicara, "Galant tunggu di sini, aku ingin melihatnya dahulu. Jangan ke mana-mana."

Galant menggeleng dia ikut berdiri di sisi Arghi. Arghi membuka pintu perlahan berjalan sedikit ke tangga untuk mengintip. Jantung Arghi langsung berpacu ketika dia mendapati seorang pria asing berpakaian serba hitam sedang menggeledah isi rumahnya, memberantaki di sana-sini. Membuat ruang tengah menjadi kacau. Amarahnya langsung timbul saat pria itu sudah menerobos masuk ke kamar ayah Galant yang terkunci. Jelas dia perampok. Arghi dengan cepat berjalan tergesa-gesa kembali ke dalam kamar, mendorong pelan sahabatnya untuk masuk.

"Galant cepat masuk ke kamar lagi, jangan ke mana-mana," desak Arghi.

Galant menggeleng cepat sambil menggertakkan giginya dengan mata menyala. "Tidak Arghi, kita tetap di sini. Biarkan mereka mau maling, yang penting tidak ada yang terjadi pada kita."

Arghi menghembuskan napas dan menatap Galant dengan mata menggelap. Dia tidak akan tetap diam ketika ada orang asing yang menerobos masuk ke rumah Galant, dia sudah dua puluh tahun dan dengan semua kebaikan dari keluarga Galant hingga dia bisa tinggal di sini mana mungkin Arghi bisa diam saja.

"Galant masuk ke kamarku," perintah Arghi tegas mengabaikan perkataan Galant sebelumnya.

Mata Galant langsung melebar dengan ketidakpercayaan, rahangnya turun lalu dia mendengus. Galant tidak mengatakan apa-apa dan langsung ke kamar menutup pintu. Arghi tahu Galant pasti kecewa padanya yang tidak mendengarkan apa yang dia coba sarankan, tetapi ini mungkin hanya sedikit caranya untuk Arghi lakukan sebagai rasa terima kasihnya dengan Arghi harus mengeluarkan pria asing itu dari sini.

Arghi merapal doa di dalam hatinya dengan bibir terkatup. Dia menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan untuk memantapkan hatinya. Arghi berharap tidak akan terjadi apapun, terlepas dari perasaannya yang benar-benar terasa tidak enak dari waktu ke waktu sejak dia datang untuk melihat.

Arghi dengan setengah merunduk berjalan pelan kembali ke sisi tangga, matanya tidak lepas mengamati orang asing itu yang membongkar isi lemari seperti itu memang miliknya. Dia tampak santai, membuat tangan Arghi meremat pegangan tangga dengan erat.

Arghi tersentak saat itu juga ketika matanya bersitatap dengan perampok itu yang tiba-tiba menoleh padanya. Arghi menjadi kaku, tetapi keberaniannya tidak surut dengan mudah. Dia dengan berani menampakkan dirinya di puncak tangga dengan mata berkilat. Pria itu mengamatinya, Arghi berusaha melawan perasaan terancam di dalam pikirannya.

"Lihat ada orang ternyata, bersembunyilah lagi agar aku menyelesaikan ini dengan cepat," katanya dengan kekehan di ujung kalimat dia berdiri menghadap Arghi, suaranya yang berat memenuhi ruangan. Pembuluh darah Arghi tampak menegang di lehernya.

"Letakkan semua seperti semula," perintah Arghi yang terdengar seperti desis peringatan saat rahangnya mengeras.

Perampok itu berjalan santai menuju tangga dan mendongak menatap Arghi dengan gembira, "Waw, masuk ke kamar, cuci kaki dan tidurlah. Jangan ikut campur."

Mendengar itu Arghi melesat turun dengan cepat menghantamkan tinjunya pada wajah pria yang berdiri di tangga bawah, seketika itu juga kepalan tangannya terasa kebas. Dia memang pantas mendapatkan itu. Pria itu sama sekali tidak menghindari pukulannya, hanya sedikit keterkejutan terlukis di wajahnya lalu kembali normal dengan seringai lebar di wajah itu.

Pria itu menyeka sudut bibirnya yang berdarah dan menatap Arghi sambil mengangkat alisnya, lalu dia menggeram dengan nada dalam. "Berani kamu rupanya."

"Keluar dari rumahku." Mata Arghi berkilat dengan amarah dia hampir tidak menyadari perampok itu sudah berdiri di hadapannya, ketika Arghi telah mundur menjauh setelah memukulnya.

"Kamu lebih baik diam, atau kamu akan tau apa yang akan aku lakukan pada orang yang ada di kamarmu itu," katanya santai namun terselip ancaman dengan mata berkilat menatap tajam pada Arghi.

Jantung Arghi berdebar dia kemari untuk melindungi Galant dan tidak akan tetap diam menerima apa yang pria itu lakukan. Tangannya meremat kuat, Ini mungkin bukan rumahnya, tetapi Galant sekarang adalah tanggung jawabnya.

"Berani-beraninya." Arghi kembali menghantamkan tinjunya dengan kencang pada rahang pria di hadapannya membuatnya sedikit terhuyung.

Dia malah tertawa, Arghi tidak mengerti sama sekali apa maksud pria yang berdiri di hadapannya ini. Namun, dia baru menyadari satu hal yang mungkin bisa saja terjadi nanti dan membuat darahnya berdesir, maka dengan cepat Arghi langsung berbicara, "Bawa barangnya dan cepat pergi dari sini."

"Kenapa terburu-buru," tiba-tiba perut Arghi di hantam dengan tendangan yang kuat membuatnya terduduk memegangi perutnya dengan batuk tak terkendali. Arghi meringis menahan rasa sakit yang menyengat. Dia menghirup udara dalam-dalam, lalu menyipit memandang pria yang berdiri menjulang di depannya yang terpampang dengan jelas bahwa dia puas melakukannya pada Arghi.

"Aku sudah bilang, kan? Seharusnya kamu kembali ke kamar dan meringkuk di bawah selimut," ejeknya.

Arghi mendesis, di posisinya yang terduduk di tangga. Dia balik menendang pria itu membuatnya mundur. Dengan menahan sakit, Arghi berlari terseok-seok menuju dapur. Dia tidak yakin ada orang yang akan membantunya malam ini di mana halamannya terlalu luas dan melibatkan tetangganya. Arghi juga tidak ingin jika dia meminta batuan ke luar, pria itu bisa saja akan menyakiti Galant, memikirkannya saja Arghi tidak sanggup.

Belum sempat Arghi mencapai dapur, dia ditendang kembali hingga tersungkur mencium lantai. Tidak tahu apa yang selanjutnya terjadi, yang Arghi ingat hanya rasa sakit yang terus menghantamnya di sekujur tubuh.

Arghi tidak berdaya, dia membuka matanya sedikit untuk mendapati Galant sedang mengintip di balik dinding dengan ketakutan pada matanya. Arghi menjadi gelisah dengan kecemasan ikut menyelimuti membuatnya terasa sesak. Dia menggeleng kecil agar Galant menjauh saja, Arghi bisa sampai di sini adalah untuk melindungi sahabatnya. Seharusnya Arghi mengikuti perkataan Galant sebelumnya dengan tetap di kamar, betapa bodohnya Arghi justru mencari masalahnya sendiri, jika sesuatu pada Galant maka Arghi tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

Arghi mencoba bangkit dengan kekuatannya yang tersisa, bahkan sebelum badannya bisa bergerak pria itu kembali menendangnya.

"Masih sadar kamu?" tanya perampok itu dengan ejekan yang kental. Dia menekan kakinya pada punggung Arghi dengan kuat. Kepalanya menoleh mengamati sekitar dengan lemah. Dia berharap kalau-kalau ada seseorang yang dapat membantunya, mengeluarkan dirinya dari situasi ini.

Arghi tidak akan pernah menjawab, dia membuat isyarat lewat matanya agar Galant cepat lari bersembunyi ataupun meminta bantuan kemanapun.

Kepala Arghi terasa meledak ketika sesuatu menghantamnya dengan keras, tepat di tempurung kepalanya. Seketika itu juga padangannya semakin memburam dan semuanya menjadi gelap. Arghi tidak tahu dia masih dalam kesadaran atau ini hanyalah halusinasi dalam ketidak sadarannya. Tubuhnya merasa hancur dan remuk, melayang-layang antara sadar dan ketidaksadarannya, dia tidak bisa melihat apapun. Itu membuatnya kesulitan bernapas sekarang, Arghi mengais-ngais udara dengan rakus.

Mungkin saja dia sudah meninggal. Mungin.

Sebelum dia benar-benar tidak dapat memikirkan apapun lagi, Arghi menyelipkan satu doa agar Galant tetap baik-baik saja. Terlepas Arghi nanti akan tetap ada atau tiada.

Vous aimerez aussi

Love Me Once Again For A Year

FOKUS NULIS DI GLOBAL. Tidak ada revisi lagi di versi Indo-nya. :) Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
4.9
407 Chs

Karnival: Dikuasai Oleh Pangeran Alpha yang Gila [BL]

Dari melarikan diri demi keselamatan dan mendaftar di sebuah sekolah yang penuh dengan psikopat… menjadi klaim oleh seorang pangeran alpha yang gila? Yeah, kamu lebih baik mati saja. • . • Hidup Jules sempurna seperti gambar sampai seluruh keluarganya tiba-tiba dibunuh, dengan dia sebagai satu-satunya yang selamat. Seorang penyelamat muncul karena dia masih dalam bahaya besar, dan itu membuat Jules mengambil identitas baru dan menjadi orang yang benar-benar berbeda dalam semalam— dan mendaftar di Karnival, sekolah all-boys bergengsi untuk semua makhluk supernatural. Di Karnival, monster-monster bersembunyi di lorong-lorong gelap dan yang kuat memangsa yang lemah. Kamu harus menjadi predator atau mangsa... dan dari satu tatapan pada Jules— seorang anak terlalu cantik untuk kebaikannya sendiri, dengan tubuh langsing dan mungil, sudah jelas dia akan dimangsa hidup-hidup oleh para predator. Muncullah Blaze, serigala yang membuat setiap predator di sekolah merinding, Alpha yang sangat ganteng yang seberbahaya dan segila rumor yang dikatakan. Dia melirik Jules dan memutuskan di sana dan saat itu bahwa Jules adalah miliknya. *** Saya bergeser mundur, mata semakin melebar saat mata saya tertuju pada senyum di sisi bibirnya. Blaze tidak pernah tersenyum, dan kapan pun dia melakukannya, itu tidak pernah berarti apa-apa yang baik. Detak jantungku mempercepat saat aku mundur lebih jauh lagi, napas tersengal-sengal berhenti saat dia mulai mendekatkan jarak di antara kami. Dalam sekejap, punggungku terdorong ke dinding dingin dan saat itulah aku tersadar di dada bahwa aku terpojok dan terperangkap, seperti mangsa sebenarnya... oleh Blaze, ketika aku pikir hidupku tidak bisa menjadi lebih buruk. Dia menjulang di atas saya dengan mudah, memancarkan dominasi begitu besar dan saya harus mendongakkan kepala ke belakang agar bisa menatap matanya yang gelap, dan napasku tercekat saat mata kami bertemu. Diadakannya kepala dan mata saya segera tertutup saat saya menahan napas, menunggu dia menyerang. Saya telah mendengar semua rumor mengerikan, tanpa henti tentang dia. Dia adalah Pangeran Alpha yang kehadirannya orang sepertiku tidak seharusnya berada di dalamnya. Ketika saya merasakan ujung hidung dinginnya meluncur di sepanjang leher saya, mulut saya terbuka melepaskan desah kaget. Dia menarik napas panjang, terdengar dan saya merasakan gemetar merayap turun tulang punggung saya saat saya menjadi semakin kaku, kebingungan memenuhi pikiran saya. Apa yang terjadi? Mengapa dia melakukan ini tiba-tiba? Astaga... dia memang alpha yang gila seperti yang semua orang katakan! *** BUKU INI DINILAI 18+! Ini berisi konten dewasa seperti: - Perundungan. - Penggunaan narkoba. - Smut [banyak sekali.] - Kekerasan. - Harem [bukan antara karakter utama.] Jadi… berhati-hatilah, Anda telah diperingatkan! *Saya tidak memiliki hak atas sampulnya!

Bree_Airee · LGBT+
Pas assez d’évaluations
347 Chs

JANGAN PANGGIL AKU KUCING

Dimas tak pernah menyangka bahwa kehidupannya akan berubah, saat dirinya merantau ke Ibu kota demi mengadu nasib. Berawal sebagai seorang pelayanan restoran di Jakarta, bekerja berkat bantuan teman lamanya bernama Vano. Namun, beberapa bulan kemudian Dimas berhenti dan bekerja di salah satu tempat hiburan malam. Semula, semuanya berjalan normal hingga suatu ketika ia diperkenalkan dengan seorang wanita bernama Jen. Jen sendiri merupakan wanita bayaran. Jen menawarkan kepada Dimas untuk meninggalkan perkerjaannya dan menjadi cowo bayaran (Escort) agar hidupnya bisa berubah. Pada awalnya Dimas bimbang, namun akhirnya ia mencoba jalan barunya tersebut. Benar saja, setelah berubah haluan dan menjadi cowo bayaran, kehidupannya berubah drastis. Hingga pada suatu ketika, ada seorang pelanggan bernama  Hans yang ingin memakai jasanya. Mulanya Dimas pun menolak, karena ia sama sekali tidak tertarik dengan pria apalagi sampai harus melayaninya. Namun, uang seakan menjadi senjata yang meleburkan harga diri. Hubungan Dimas dan Hans pada awalnya hanya sebatas pelanggan dan pemberi jasa. Namun, waktu seakan mengubah semuanya. Cinta yang tumbuh diantara keduanya seakan menjadi abstrak hingga terjalin sebuah hubungan terlarang. Hingga pada suatu ketika hubungan mereka diketahui oleh istri Hans yaitu Vera dan anak sulungnya bernama Chris. Vera bersama anak sulungnya melabrak Dimas dikediamanya. Karena kejadian itu hubungannya dengan Hans  menjadi renggang. Dimas pun seakan menghilang ditelan bumi. Setelah bertahun – tahun menghilang siapa sangka waktu mempertemukannya kembali, namun kali ini bukan dengan  Hans melainkan dengan Chris anak sulung dari Vera. Mereka yang awalnya bermusuhan karena kejadian dimasa lalu, justru menimbulkan benih – benih cinta diantara keduanya. Hingga konflik yang lebih tragis terjadi lagi dan membongkar siapa sebenarnya Dimas,  Hans, Vera dan Jen. .....

Ansyah_Ibrahim · LGBT+
Pas assez d’évaluations
27 Chs
Table des matières
Volume 1 :Utama
Volume 2 :Karakter 2

SOUTIEN