webnovel

22

Arab Saudi

Riyadh

Di Depan Apartemen Fitroh.

"ذهبت أنا وعائلتي لرعاية شركة عائلية في فرنسا ، أنت شخص موثوق به في هذا المنزل. اعتني جيدًا بهذا المنزل ، منزل آخر إذا كنت بحاجة إلى أي شيء ، من فضلك لا تتردد في إخباري ، ممفهوم؟

tanya Fitroh.

"حسنًا سيد فيتروه ، سأبقي على تفويض السيد فيتروه جيدًا وشكراً لك على ثقتك بي بصفتي أمينًا للسيد فيتروه"

jawab Umar.

"نعم ، مرحبًا بك ، ثم وداعًا ، تحياتي"

kata Fitroh dan Fitroh memberikan salam pada Umar.

"وعلكم السلام ، كن حذراً يا رب وعائلتك"

Umar menjawab salam dari Fitroh.

Prancis

Di Apartement No 27,

"Yuk siap-siap." ajak teh Indriani.

"Maaf teh mau kemana?" tanya Kamil.

"Ke rumah kalian." jawab teh Indriani.

"Maksud teh Indriani?"

"Loh memangnya papa belum bilang ke kalian kalau papa membelikan kalian rumah?" tanya teh Indriani juga.

"Belum teh.." jawab Titah dan Kamil.

"Ya sudah yuk siap-siap." ajak teh Indriani lagi.

Kami pun akhirnya pindah, sementara itu kakak laki-lakiku, Fitroh sudah ada di rumahku terlebih dahulu, tenyata rumahnya bersebelahan dengan rumahku dan teh Indriani.

Setelah kami selesai beberes rumah. Aku, kakak iparku, Yudi dan Kakakku, Fitroh memulai meeting di rumah untuk perusahaan yang baru.

Di Lobby Apartement..

"Itu kan Titah dan Kamil, ternyata mereka tinggal di sini juga." kata Bagus.

"Haduh gawat Bagus lihat Titah dan Kamil, aku harus kasih tau Kamil nih.." sambung Bagas.

"Assalamu'alaikum." Bagas memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam, kenapa gas?" Kamil menjawab salam dari Bagas dan bertanya pada Bagas.

"Gawat mil, gawat.." jawab Bagus yang panik.

"Gawat, gawat apa, maksudnya?" tanya Kamil.

"Bagus sudah tau kalau kalian tinggal di sini?" tanya Bagas juga dan menjawab salam dari Kamil.

"Oh.., kalau masalah itu kamu tenang saja gas, saya akan pindah dari apartemen dan pindah ke rumah yang di belikan ayah untuk saya." jawab Kamil.

"Oh seperti itu.." seru Bagas.

"Iya.." sambung Kamil.

"Ya sudah kalau begitu.." kata Bagas.

"Ya" seru Kamil lagi.

"Assalamu'alaikum." Bagas memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam." Kamil menjawab salam dari Bagas.

South Pigalle

"Gimana mil suka gak sama rumahnya?" tanya teh Indriani.

"Iya suka teh.." jawab Kamil.

"Nah itu rumah teteh..", teh Indriani memberitahu Kamil dan Titah dimana rumahnya.

"Sebelah kanan mu mil.." sambung aa Yudi.

"Oh.." seru Kamil.

"Nah yang itu, yang sebelah kiri kamu adalah rumahnya Fitroh." kata teh Indriani lagi yang memberitahu rumah Fitroh.

"Oh, aa tinggal di sini juga a?" tanya Kamil.

"Iya kamu di tengah-tengahnya, besok setelah pulang kuliah teteh mau ngomong penting sama kamu, mil.." jawab teh Indriani.

"Soal apa teh?"

"Ya pokok nya lihat saja besok.."

"Sayang yuk masuk, mil lihat dalam rumah kamu yuk.." ajak aa Yudi.

"Iya.., ya sudah yuk masuk lihat-lihat ke dalam rumahnya yuk.." sambung Kamil.

Kampus Essec Bussiness School

"Mil.."

"Iya a" jawab Kamil.

"Jangan lupa ya nanti malam kita lanjutin meeting." kata Fitroh.

"Untuk alamatnya nanti aa whatsapp kamu" kata aa Yudi juga.

"Iya a.." seru Kamil.

"Oke.." sambung aa Fitroh dan aa Yudi.

"Assalamu'alaikum." aa Fitroh dan aa Yudi memberikan salam pada Kamil.

"Wa'alaikumussalam." Kamil menjawab salam dari Fitroh dan aa Yudi.

Di Ruang Kelas 134..

"Selamat pagi semua.." pak Nico memberikan salam.

"Selamat pagi." semua mahasiswa menjawab salam.

"Sebelumnya perkenalkan saya Nico, saya dosen bahasa Indonesia yang baru dan saya juga dosen manajemen dan bisnis, di sini ada yang berasal dari Indonesia?" tanya pak Nico.

"Saya pak.." jawab Kamil.

"Saya juga pak" jawab Bagas dan Bagus.

"Oke, saya juga dari Indonesia" kata pak Nico.

"Pak.."

"Iya, maaf nama kamu siapa?"

"Kamil, pak.."

"Ada yang ingin kamu tanyakan?"

"Ada.."

"Silahkan.." pak Nico mempersilahkan Kamil untuk bertanya.

"Maaf sebelumnya bapak dari Indonesia juga ya pak?" tanya Kamil.

"Iya, saya dari medan, sumatra utara." jawab pak Nico.

"Oh.." seru Kamil.

"Iya, ada yang mau tanyakan lagi?"

"Tidak pak, terimakasih."

"Baik, sama-sama Kamil.."

Dan setelah meeting aku mampir ke toko baju muslim untuk membelikan beberapa baju muslim untuk Titah dan beberapa baju koko dan sarung untuk ku dan abdi dalem ku.

Ketika sedang memilih baju dan sarung aku bertemu kembali dengan Siska.

Di Toko Baju Muslim..

"A.."

"Muhun mil.."

"Ini bagus gak?" tanya Kamil.

"Bagus mil.." jawab Fitroh.

"Oke aku ambil, kalau kerudung yang ini bagaimana a?"

"Bagus juga mil, untuk Titah ya?"

"Iya dong, di sini ada baju koko nya gak ya a?"

"Tunggu sebentar."

"Muhun.."

"Excuse me." kata Fitroh.

"Yes can I help you, sir?" tanya pelayan toko.

"I want to ask if there are koko clothes and gloves here?" tanya Fitroh juga.

"There sir, over here, please." jawab pelayan toko.

"Wait a minute i call my younger brother first." kata Fitroh.

"Well, I'll wait here, sir." sambung pelayan toko.

"Mil.."

"Muhun a.."

"Ada kata pegawai di sini, yuk.." ajak Fitroh.

"Yuk.." sambung Kamil.

"Haduh.." Siska bertabrakan dengan Kamil.

"Eh maaf mbak.." Kamil juga bertabrakan dengan Siska.

"Aa Kamil.."

"Siska.."

"Iya, aa.."

"Maaf ya jangan panggil saya aa dan permisi saya buru-buru."

"Mil, ye malah, Siska.." kata Fitroh yang kaget melihat Siska.

"Iya, a Fitroh." jawab Siska.

"Benar kata papa." kata Fitroh di dalam hati.

"A.."

"Iya mil.."

"Aku mau ambil yang ini untuk Titah boleh ya?" tanya Kamil.

"Ya ambil gih.." jawab Fitroh.

"Oke.." seru Kamil.

"Aku harus ikuti aa Kamil.." kata Siska yang akan mengikuti Kamil.

"Sudah belum?" tanya aa Yudi.

"Sudah dong.." jawab Kamil dan Fitroh.

"Oke kalau begitu pulang yuk.." ajak aa Yudi.

"Yuk." sambung Fitroh dan Kamil.

Tidak ku sangka Siska nekat mengikuti aku, untungnya tidak sampai rumah karena kakak iparku mengemudikan mobilnya sangat kencang, sehingga mobil Siska kehilangan jejak kami.

"Mil.."

"Muhun a.."

"Kamu kenapa kok dari tadi lihat kebelakang saja?" tanya Fitroh.

"Kayanya Siska ngikutin kita deh a.." jawab Kamil.

"Haa.." aa Yudi kaget mendengar jawaban dari Kamil.

"Masa sih?" tanya aa Yudi.

"Iya, Kamil takut terjadi apa-apa sama Titah a." jawab Kamil lagi.

"Ya sudah aa ngebut ya." kata aa Yudi.

"Iya a.." seru Kamil.

Sesampainya di rumah langsung ku berikan baju dan kerudung yang ku beli untuk istriku tercinta, dan juga baju, sarung, dan peci untuk abdi dalem ku.

"Tah.."

"Iya mbak.."

"Kamu belum tidur?" tanya mbak Ningrum.

"Belum mbak, nunggu mas Kamil pulang." jawab Titah lagi.

"Oh.." seru mbak Ningrum.

"Tuh suara klakson nya.."

"Biar Titah yang buka ya mbak, teh.."

"Iya.."

"Assalamu'alaikum." Kamil, aa Yudi, dan aa Fitroh memberikan salam pada Titah.

"Wa'alaikumussalam." Titah menjawab salam dari Kamil, aa Fitroh, dan aa Yudi.

"Kamu belum tidur sayang?" tanya Kamil.

"Belum mas, nunggu mas Kamil pulang." jawab Titah.

"Ini.." Kamil memberikan baju dan kerudung yang di belinya pada Titah.

"Apa ini mas, di dalam saja yuk?" tanya Titah dan mengajak Kamil masuk ke dalam rumah.

"Yuk.." sambung Kamil.

"Mi yuk pulang, Arya mana?" tanya aa Fitroh.

"Tuh, nanti saja bi.." jawab mbak Ningrum.

"Jo, Purnom.." Kamil memanggil para abdi dalem nya.

"Den mas Kamil manggil tuh.." kata Paijo.

"Jo.."

"Iya.."

"Di panggil juga ya?" tanya Purnomo.

"Iya.., jawab Paijo lagi.

"Yuk kita ke sana yuk." ajak Paijo.

"Yuk.." sambung Purnomo.