webnovel

Buka Mulutmu, Sayang

“Nggak koq.”

“Bo’ong ah.”

“Emang menurut Cyndi, Daddy itu marah kenapa?”

“Marah karena Cyndi nggak nurut,” suara Cyndi kini terbata-bata. “Nggak mau ngikutin apa yang Daddy mau waktu terakhir di hotel. Iya kan?”

“Cindy…”

“Jawab jujur deh.”

Cyndi bisa mendengar Togap sedang menarik nafas panjang di ujung telpon. “Sebetulnya iya sih. Daddy kecewa.”

“Nah lebih baik gitu. Jujur,” ujar Cyndi dengan nada setengah galak. “Ya udah, kita ketemu lagi hari ini jam 11 di tempat biasa.”

“Tapi… Daddy nanti gimana?”

Cyndi mengerti maksud ucapan itu. “Daddy pasti dibikin puas koq. Jangan kuatir.”

“Maksud Daddy… diizinkan apa nggak nih?” Togap merendahkan suara. “Diizinkan gak untuk crot di mulut Cyndi?”

“Iya.”

“Nggak boleh jijik terus dibuang lagi kayak tempo hari.”

“Ngerti.”

“Harus ditelan.”

“Bawel amat sih. Ayo cepetan.”

“Jawab dulu: mau gak telan?”

“Iiiiyaaaaa!!!”

“Siap! Daddy pasti datang sesuai tepat waktu.”

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com