webnovel

A Song of the Angels' Souls

Ketiga belas gadis rupawan itu mengaku sebagai bidadari dari dunia lain. Di bumi, masing-masing dari mereka akan dipersatukan dengan seorang pria yang ditunjuk sebagai pendamping. Bidadari-bidadari itu datang ke bumi bukan untuk memberi berkah, mencegah kehancuran, atau menjadi penuntun bagi umat manusia. Bukan. Misi utama mereka adalah membunuh satu sama lain. Mereka akan terus bertempur sampai hanya ada satu yang tersisa. Satu yang akan diangkat sebagai ratu di dunia asalnya. Sementara itu, pendampingnya akan mendapatkan hadiah yang tak terkira nilainya. Keinginan terbesarnya akan dikabulkan tanpa terkecuali. Ini bukan sekadar kontes saling membunuh, tetapi juga bentrokan antar ambisi, kepentingan, dan ideologi.

Gaasuja · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
169 Chs

140. Tujuan

Monster bisa datang kapan saja. Atau Zita dan Aiden melakukan hal gila lagi. Rava tahu dirinya harus mempunyai energi untuk menghadapi hal-hal seperti itu bersama bidadari-bidadarinya. Maka dari itu, meski mual tak tertahankan masih bertengger di kerongkongannya, Rava tetap memaksakan diri untuk menyantap makan siangnya di ruang tengah. Seperti tadi pagi, kali ini Lyra membuatkannya bubur. Ia muntah saat tadi mencoba makanan padat.

"Kamu benar-benar hebat, ya?" celetuk Lois, mendatangi Rava sambil meneguk minuman kalengan. Ia baru saja menyelesaikan hukumannya. Kepalanya dihiasi sebuah bandana untuk menutupi tulisan eksibisionis.

Rava langsung mengamati dengan saksama kaleng merah yang dipegang Lois. Lois pun terkekeh dibuatnya.

"Tenang, ini soda, kok." Lois mengangkat kaleng itu, kemudian duduk di dekat Rava.

Lyra yang duduk tak jauh dari situ pun langsung menurunkan ponselnya, memberikan lirikan tajam nan menusuk kepada sang saudari angkat.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com