webnovel

18

.....Biarkan aku mengistirahatkan hati yang lelah menanti akan datangnya keadilan. Biarkan aku menjauh tanpa harus dikejar atau dipertahankan....

*****

Typo bertebaran.

****

"Ayah... " gumamku lirih, menatap nanar ayah dibawah derasnya hujan. Tetapi tidak dengan air mata yang ia hadirkan, terasa menyesakkan saat melihat dengan nyata Ayah menangis seperti ini.

Walaupun airmatanya tersamarkan oleh hujan tetapi aku bisa melihat dengan jelas nyatanya hal itu, rasa penyesalan sangat besar terlihat dari matanya tetapi bukannya iba aku hanya merasa muak akan itu bahkan ada sedikit kesenangan melihatnya hancur sepertiku.

Bukannya berlari memeluknya aku hanya terdiam terpaku menatapnya dengan sorotan tidak tertarik sama sekali, keinginanku akan kasih sayangnya sudah tidak ada tergantikan dengan kebiasaan.

Sudah cukup, cukupkan semuanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com