webnovel

a Magician?

Dunia dimana sihir adalah segalanya. Menceritakan kisah Cazorla Ackerley yang bercita-cita menjadi Master Sihir di Negerinya. Seorang periang dan mudah mengulurkan tangan bagi siapapun yang membutuhkannya, dengan menjadi kuat dia berharap dapat membantu siapapun yang membutuhkan bantuannya namun takdir berkehendak lain, Cazorla terbilang kurang mahir menggunakan sihir dibanding anak anak lainnya namun ia percaya jika dia berjuang dengan keras maka ia yakin akan menjadi master suatu hari nanti. Dapatkah Cazorla mewujudkan cita-cita nya?.

Sonel_Volk · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
2 Chs

Cazorla & Claude

Di sebuah desa kecil di barat sebuah Negera bernama FairyLand, lahir seorang anak dari pemimpin desa tersebut. Malam itu tak seperti biasanya, dari langit bintang bintang terlihat berkilau namun dari balik Kilauan bintang tersebut meteor meteor meluncur dengan cepat menghantam dunia, sang pemimpin desa sedikit cemas ketika proses persalinan berharap meteor tersebut tidak mengarah ke desanya. Beberapa penyihir pertahanan dari militer telah bersiap di beberapa titik untuk berjaga jika meteor tersebut menghantam desa.

Sementara di Centraland, puluhan penyihir kerajaan memasang tameng sihir yang tebal untuk menghalau meteor yang sedang mengarah ke kerajaan dan sekitarnya. Mereka tampak kualahan dengan meteor meteor yang terus membabi buta menghantam ibukota. Di malam yang ganas ini sang permaisuri melahirkan anak ketiganya, malam itu adalah malam yang penuh kejutan untuk anak anak yang lahir.

"Oekk.., oekk..," tangis yang pecah dari ruang persalinan membuat pemimpin desa tersebut menghela nafas panjang begitupun juga dari sisi sang raja dan tak lama setelah itu hujan meteor pun perlahan mereda. Asap asap meteor yang membumbung tinggi perlahan hilang tersapu angin berganti indahnya ribuan bintang yang berkilau dengan sangat terang.

Digendong lah bayi laki laki dari pemimpin desa tersebut, dari tangan seorang bidan beralih ke pelukan sang ayah. Kemudian dibawanya bayi itu keluar dari ruang persalinan, untuk pertama kalinya anak itu menyaksikan apa yang disebut malam.

"Nak, malam ini ada banyak sekali bintang yang indah." ucap sang ayah sembari menunjuk ke langit yang penuh bintang. Kemudian sang ayah menunjuk ke suatu tempat dimana banyak kepulan asap.

'' tapi malam ini cukup menyeramkan, ayah benar benar cemas dan takut benda berasap tersebut menghantam tempat ini." bayi itu kemudian menangis.

"Jangan menangis nak, benda menyeramkan itu tak lagi ada sekarang. Kelak ayah berharap kau tumbuh menjadi seperti bintang itu yang kedudukannya tinggi dan membawa cahaya ketentraman dan kebahagiaan, jangan seperti benda berasap itu yang menakutkan dan sangat jahat."

Itulah pesan pertama dari seorang ayah kepada bayi laki lakinya, seorang bayi yang dinamakan Cazorla Ackerley yang lahir dari seorang ayah bernama Froz Ackerley dan ibu bernama Vania.

Sementara tangis lainnya di kerajaan membawa kebahagian pada sang raja dan permaisuri. Diumumkan kelahiran putri nya keseluruh penjuru ibukota dan malam yang mengkhawatirkan tersebut berlalu dengan pesta yang sangat meriah.

Sang raja tergesa menuju ruangan persalinan, ia tak sabar melihat buah hatinya dan terlihat permaisuri memeluk bayi yang teramat cantik. Sang raja tak bisa menahan tangisnya didepan permaisuri dan putrinya. Ia mengelus rambut sang permaisuri sambil memandang putrinya yang baru beranjak ke dunia.

Claude Novarez, nama yang begitu cantik namun sangat berwibawa. Sang Raja berharap kelak ia tumbuh dengan cantik dan kuat karena di masa depan dia akan menggantikan ayahnya menjadi orang nomor satu di FairyLand.

- 15 Tahun Kemudian -

Terlihat seorang anak laki laki berambut dan berpakaian hitam tengah terbaring di Padang rumput sambil memandangi langit

"CAZORLAAAAA!" suara teriakan nyaring terdengar dari belakang anak tersebut.

"Dasar anak pemalas! Cepat bangun, hari ini kereta akan berangkat ke ibukota!" Ucap seseorang pria yang tak lain adalah ayah dari Cazorla.

Kini Cazorla sudah tumbuh dewasa dan menjadi anak yang sedikit nakal, meski begitu ia sangat perhatian terhadap lingkungan sekitarnya. Ia takkan tinggal diam melihat orang-orang disekitarnya kesusahan namun kadangkala ia juga bisa menjadi sangat jail.

"Jadi sudah waktunya?" Ucap Cazorla sambil menghembuskan nafas panjang kemudian memejamkan mata.

Selama ini Cazorla selalu membayangkan seperti apa ibukota itu?. Orang orang selalu bercerita bahwa mereka ingin sekali tinggal di ibukota karena disana sangat menyenangkan dan banyak sekali orang-orang berjualan dan berkumpul-kumpul. Namun Cazorla paling bersemangat ketika mendengar cerita bahwa di ibukota terdapat sekolah untuk mengasah ilmu sihir bagi mereka yang ingin menjadi pasukan militer kerajaan. Ia juga penasaran tentang cerita bahwa terdapat beberapa orang dengan kekuatan sihir luar biasa yang dikenal dengan master sihir.

"Seperti apa ya mereka?" Gumam Cazorla dari dalam hati.

Kemudian Cazorla bangun dan bergegas menyiapkan perlengkapannya untuk pergi ke ibukota. Cazorla berniat untuk mendaftar ke sekolah sihir untuk mengasah sihirnya meskipun tidak mudah baginya untuk lolos seleksi karena saingannya yang begitu banyak dari seluruh penjuru negeri namun Cazorla sepertinya tidak merasa gentar.

- Di Ibukota -

Cuaca yang cukup terik di siang ini cukup membuat gerah penduduk sekitar. Terlihat beberapa kedai minuman telah dipadati oleh para manusia, pasar-pasar terlihat sangat ramai pengunjung dan banyak sekali terjadi aktifitas disana. Terlihat beberapa gedung gedung besar seperti sekolah, penginapan, rumah bangsawan, asrama militer dll. Namun yang terlihat paling kokoh dan megah terletak diujung ibukota yaitu istana negara, tempat dimana sang raja dan keluarganya tinggal. Selain menjadi tempat tinggal sang Raja di istana juga digunakan sebagai pusat pemerintahan yang mana seluruh pejabat dan bangsawan yang menggawangi pemerintahan juga tinggal disana.

Seorang putri dengan pakaian bangsawan terlihat menyendiri di sebuah taman di dalam istana, ia melihat ke air mancur sambil melamun.

" Tuan putri Claude, sudah waktunya untuk perjamuan siang" ucap salah seorang pelayan kepada sang putri yang tengah melamun.

"Tinggalkan aku sendirian, katakan pada ayah kalau aku tak bisa hadir..." Ucap sang putri lirih dengan tatapan mata yang kosong.

Selama ini, ia sangat ingin keluar istana namun tak diperbolehkan oleh raja. Terakhir kali Claude meninggalkan istana, ia di culik dan di sandera selama beberapa hari hingga membuat orang orang satu istana cemas. Pada akhirnya ia berhasil dibebaskan dan mulai saat itu Claude tak pernah satu kali pun diijinkan untuk keluar dari istana.

"Tapp... Tap.… Tap..." Terdengar langkah kaki menuju mendekati Claude.

" Claude, ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan." Seseorang yang mendekat itu tak lain adalah ayah Claude, Baginda raja Nova IV.

"Ada hal apa ayah?" Ucap Claude tanpa memalingkan pandangan.

Sang raja menghela nafas agak berat, "Begini..., Ayah memutuskan untuk mendaftarkan mu ke sekolah sihir."

"Ayah memahami perasaan dan keinginanmu namun ayah juga tidak bisa melupakan kejadian yang lalu" lanjut raja.

" Namun, kau juga harus memahami dunia ini untuk bisa menggantikan ayah kelak. Untuk itu mulai sekarang ayah akan mengizinkanmu keluar istana namun dengan pengawalan yang lebih ketat" Claude pun tersenyum mendengar apa yang ayahnya katakan namun dia sedikit menahannya.

" Kita akan bicarakan soal pengawalan itu seusai perjamuan, bisakah kau menghadirinya?" Ucap sang raja sambil mengelus-elus rambut putrinya.

"Kau sudah tumbuh besar" gumam dalam hati sang raja.

"Baiklah..." Ucap Claude lirih dan mereka pun bergegas menuju ke tempat perjamuan.

Akhirnya setelah sekian lama, Claude bisa keluar istana lagi.