Sementara itu Jane tengah menatap layar handphonenya sedari tadi. Ia sedang melihat pesan yang Teo kirim tadi siang.
"Kenapa ya? Tumben banget tanya kayak gini?" Ucap Jane dalam hati penasaran.
Ia ingin sekali membalas pesan itu, tapi Jane sudah berjanji pada dirinya sendiri agar menjaga batasan dengan Teo.
"Tapi gua penasaran." Ucap Jane.
Sejujurnya ia senang saat Teo mengirim pesan kepadanya. Itu membuktikan jika Jane dibutuhkan. Tapi ia kembali tertampar kenyataan. Dibutuhkan sebagai apa? Karyawan? Teman? Atau pasangan?
Jane yang awalnya bersemangat menjalani hari, saat itu juga ia mendadak tidak bersemangat. Ia hanya bisa berdiam diri didalam apartemennya menatap pesan Teo.
Jane berkali-kali berusaha mengalihkan pikirannya dengan mencoba berbagai aktivitas. Tapi tetap saja bayang-bayang Teo selalu menghampirinya.
Ia membayangkan jika dirinya sedang bekerja, mungkin Jane sedang berada di ruangan Teo untuk menumpang kerja, atau hanya sekedar untuk melihatnya bekerja.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com