Ralia membuka matanya perlahan, ia mencium bau khas rumah sakit. Kepalanya terasa sedikit sakit, ia mencoba bangkit tapi sekujur tubuhnya terasa sakit.
"Kau sudah bangun? Ah, syukurlah aku khawatir sekali. Maafkan aku sudah menabrakmu."
Ralia menoleh ke asal suara. Seorang pemuda sedang tersenyum kepadanya. Tampak jelas bahwa dia merasa begitu lega.
"Aku di mana?" tanya Ralia.
"Kau berada di rumah sakit. Oya, namaku Darius, siapa namamu?"
"Ralia, namaku Ralia."
Selama beberapa saat, suasana hening tercipta. Sampai akhirnya pintu ruangan terbuka dan seorang perawat masuk bersama dokter.
"Ah, dokter saya baru saja hendak keluar memberitahu kalau pasien sudah siuman."
"Iya, tidak masalah kebetulan saya memang hendak visit. Apa anda suaminya?" tanya dokter. Darius menggelengkan kepalanya. "Saya tidak sengaja menyerempet nona ini, jadi saya langsung membawanya kemari, dokter," jawab Darius.
"Bu..."
"Ralia, dokter. Nama saya Ralia."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com