webnovel

PENGAKUAN

Aruga mondar mandir sejak sore tadi. Ia merasa bingung ingin mulai bicara dari mana pada Arasy. Saat ia pulang, Arasy dan anak-anak sedang tidak ada di rumah. Dan ketika pulang, Arasy sibuk mengurus kedua anak mereka juga Elena dan Calista. Hingga akhirnya Aruga harus bersabar menunggu.

"Kau tidak cape mondar mandir seperti setrikaan?" tanya Arasy keheranan. Aruga menoleh dan langsung tersenyum saat akhirnya sang istri masuk ke dalam kamar mereka.

"Cy, aku mau bicara."

"Apa sih? Kau mau ke Bandung? Menemui Istri babu mu itu?"

Aruga menghela napas panjang.

"Cy, aku benar-benar serius. Aku mau bicara sebentar saja. Ini tentang semua kesalahanku padamu."

"Kau mau mengaku atau mau membela diri?"

"Mengaku salah, Cy. Ya, aku memang sering bermain-main dengan wanita-wanita di luar sana. Tapi, demi Tuhan aku hanya mencintaimu. Aku hanya mencari hiburan, sekedar untuk bersenang-senang."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com