Herawati pulang dengan perasaan yang campur aduk. Luka lama yang telah lama tertutup tiba-tiba terbuka kembali. Melihat sang istri yang pulang dengan wajah yang tampak lelah, Hardiyata langsung mengikuti ke kamar.
"Mami kelihatannya lelah? Anak-anak sehat?" tanya Hardiyata.
"Anak-anak sehat dan bahagia bersama Zalina. Mereka bahkan seperti tidak kehilangan kasih seorang Ibu. Zalina benar- benar luar biasa. Ia mengabdikan dirinya untuk anak- anak, cucu kita,pi," jawab Herawati dengan gembira.
"Kalau anak-anak sehat dan bahagia, kenapa istrinya Papi yang sedih?"
Herawati menyadarkan tubuhnya ke sofa yang ada di kamar mereka sambil menghela napas panjang.
"Papi ingat Mami pernah menceritakan almarhum ayah?"
"Iya tentu ingat, waktu itu awal kita pacaran kan. Saat Papi mau ngapelin Mami," jawab Hardiyata.
"Deswita..."
"Ada apa dengan mantan ini mertua Riris?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com